Pelatnas Renang Indonesia Akui Berat Bersaing di AG 2018

Pelatnas Renang Indonesia Akui Berat Bersaing di AG 2018

Siapkan untuk SEA Games 2019 PELATNAS renang Indonesia saat ini banyak dihuni oleh perenang muda. Mereka berhasil memecahkan rekor nasional di nomor andalan masing-masing. Kebanyakan di nomor jarak menengah. Misalnya, Adinda Larasati Dewi dan Azzahra Permatahani. Tetapi, catatan waktu mereka belum cukup untuk bisa bersaing di pentas Asian Games 2018. Secara teknis, bisa menembus ke babak final saja bakal menjadi berkah tersendiri bagi mereka. Pelatih nomor jarak menengah dan jauh, David Armandoni tidak melihat adanya kesempatan untuk anak asuhnya mencapai podium. Itu realistis. ''Mereka masih terlalu muda, butuh banyak sekali belajar,'' ujar David Armandoni, salah seorang pelatih pelatnas. Lalu apa target yang dipatok David untuk para perenang belia tersebut? ''Untuk mereka, target utama saya adalah pecah rekornas dan coba untuk bisa meraih final di Asian Games. Itu akan susah,'' ujar pria berkebangsaan Prancis itu. David menilai kondisi Adinda dan Azzahra sedang menurun. Mereka kelelahan karena mengikuti kejuaraan. Adinda bahkan sempat drop selama sepekan Juni lalu. Saat itu perenang asal Jawa Timur itu memaksakan diri untuk berlatih sambil tetap puasa. ''Masih ada dua pekan sebelum Asian Games. Setelah latihan daya tahan didukung motivasi, bisa jadi akan kembali fit lagi,'' yakin David. Sadar dengan persaingan ketat di Asian Games, baik Adinda maupun Azzahra kompak mengikuti instruksi dari David. ''Memang tidak disiapkan untuk dapat medali. Tapi target aku sendiri pecah rekornas di nomor gaya ganti,'' ucap Azzahra. Cabor akuatik tak hanya renang. Masih ada disiplin loncat indah, renang artistik, dan polo air. Wakil Ketua PB PRSI Harlin E. Rahardjo menyatakan, dari banyak nomor di berbagai disiplin itu, tidak ada yang berpeluang medali. ''Polo air misalnya, lolos grup saja sudah bagus,'' terangnya. Pada disiplin renang artistik, Tiongkok dan Malaysia diprediksi masih mendominasi jatah medali emas. Sedangkan pada loncat indah, sudah pasti bakal didominasi Tiongkok. Kita sudah tak pernah lagi mendapat medali dari cabor ini sejak memborong satu perak dan tiga perunggu pda edisi 1970 di Bangkok, Thailand. Agar tidak sia-sia, persiapan panjang pelatnas ini diproyeksikan untuk SEA Games 2019 di Filipina. ''Karena mereka ini kami siapkan dalam jangka panjang. Walau berat di Asian Games, tetapi cukup bermanfaat untuk ajang selanjutnya,'' jelas Harlin. (feb/nap/han/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: