Kerusakan Terumbu Karang Hadapi Ancaman Serius Karena Sampah Plastik

Kerusakan Terumbu Karang Hadapi Ancaman Serius Karena Sampah Plastik

KERUSAKAN: Perubahan suhu menyebabkan pemutihan sebagian terumbu karang di Perairan Pulau Waigeo, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. JAKARTA - Kelautan di Indonesia menghadapi sejumlah persoalan. Di antaranya ekosistem terumbu karang yang terancam rusak karena sampah plastik. https://radarbanyumas.co.id/puluhan-ekor-tukik-dilepaskan-di-wilayah-konservasi-penyu-kebumen-kali-buntu-disiapkan-jadi-wisata-internasional/ Terhadap persoal kelautan itu, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Gatot Dwianto menyebut, ada sejumlah solusi terhadap persoalan kelautan Indonesia. Yakni, membuat terumbu karang tiruang berbasis keramik. Keterangan itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar Menelisik Peran Teknologi Kreatif Keramik dalam Bidang Kelautan di Jakarta (10/6) lalu. Dia menyebut ada sejumlah persoalan kelautan yang harus ditangani bersama. Di antaranya kerusakan ekosistem kelautan. “Termasuk di antaranya kerusakan ekosistem terumbu karang,” jelasnya. Gatot mengatakan, luas terumbu karang di Indonesia mencapai 25 ribu km persegi. Atau, sekitar sepuluh persen dari luas total terumbu karang di dunia. Indonesia juga memiliki jenis terumbu karang terbanyak di dunia, yaitu sejumlah 569 jenis terumbu karang dari 18 marga dan 15 suku. Tetapi kekayaan terumbu karang tersebut mengalami persoalan serius. Di antaranya disebabkan overfishing, polusi, dan amateur diving. Kerusakan terumbu karang tersebut merupakan ancaman serius. Seperti diketahui, pertumbuhan terumbu karang cukup lambat. Selain soal terumbu karang, juga ada persoalan timbunan sampah plastik di lautan. Serta rusaknya bangunan karena korosi dan organisme yang menempel di bangunan tersebut. Nah, untuk mengatasi ancaman terumbu karang itu bisa memanfaatkan material keramik. Di antaranya dengan membuat terumbu karang tiruan menggunakan bahan dasar keramik. “Pembuatan terumbu karang tiruan dari keramik pernah kita lakukan,” katanya. Yaitu kerja sama Coral Triangle Center (CTC) bersama PT Jenggala dan Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) BPPT. Upaya ini dilakukan pada 2018 lalu. Terumbu karang tiruan tersebut disebut juga dengan Terumbu Karang Semesta atau coral universe. Terdiri atas lebih kurang dua ribu unit terumbu karang tiruan dalam beragam bentuk dan ukuran. Teknologi keramik juga bisa digunakan untuk media tumbuh terumbu karang. Kemudian juga untuk museum terumbu karang sebagai wahana edukasi. (hil/ilh/JP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: