Serangan Vietnam Lebih Berbahaya Dari Sisi Kanan
HANOI - Semua pemain di setiap posisi dalam tim nasional (Timnas) Indonesia sudah sepatutnya bekerja keras saat menantang Vietnam dalam pertandingan leg kedua babak semifinal Piala AFF di My Dinh Stadium, Hanoi, malam nanti (tayangan langsung RCTI Pukul 19.00 Wib). Namun, dari setiap posisi tersebut, pemain yang berada di sisi kiri harus bekerja lebih total. Itu tidak lain, karena dominasi serangan Bintang Emas -- julukan Timnas Vietnam -- lebih dominan berasal dari lini kiri pertahanan lawan. Di sektor itu, pelatih Timnas Vietnam, Nguyen Huu Thang selalu menjadikan Nguyen Van Quyet sebagai target man di sektor itu. Strategi tersebut terbaca lewat tiga kemenangan yang mereka raih saat di babak penyisihan grup. Ketika itu, dari total enam gol koleksi Vietnam, dua gol lahir dari sisi kiri pertahanan lawan, dua gol lain dicetak oleh Le Cong Vinh dari sektor tengah, serta satu gol lahir dari lini belakang yang memanfaatkan sepakan pojok. Sementara satu gol lain dicipatakan oleh gol bunuh diri saat melawan Kamboja. Nah, Rizky Pora dan Muhamad Abduh Lestaluhu yang selama ini beroperasi di sisi kiri lapangan sudah bertekad untuk bekerja maksimal dalam laga nanti malam. Tentu dengan disiplin untuk memperketat penjagaan kepada Nguyen Van Quyet yang terkenal licin itu. "Siap saja mas. Toh, selama tahun ini kami sudah tiga kali lawan mereka," kata Abduh Lestaluhu setelah oficial training di My Dinh Stadium, tadi malam. Bila melihat latihan terakhir, Alfred Riedl sepertinya akan bermain dengan formasi yang berbeda dari biasanya, yaitu dengan formasi 4-2-3-1. Di lini belakang, Hansamu Yama yang bermain apik di laga perdana akan tetap diberikan kepercayaan untuk menggantikan posisi Yanto Basna yang terlihat kurang fit akibat terlambat adaptasi dengan cuaca Hanoi yang dingin. Di posisi itu, dia akan diduetkan dengan Abduh Lestaluhu, Fachruddin Wahyudi serta Benny Wahyudi. Riedl juga akan menugaskan dua gelandang bertahan Manahati Lestusen dan Bayu Pradana sebagai pelapis. Sedangkan di lini tengah, ada Rizky Pora dan Andik Vermansah yang ditugaskan di sisi kiri dan kanan lapangan, serta Stefano Lilipaly sebagai jenderal lapangan. Fano yang sudah memilki jam terbang tinggi di level internasiomal bersama Teltstar FC di kompetisi kasta kedua Belanda itu juga akan berperan sebagai second striker membantu Boaz Solossa yang menjadi striker tunggal. "Tapi, semua masih bisa berubah. Tergantung kesiapan pemain di beberapa jam sebelum pertandingan," kata Riedl. Manahati Lestusen sendiri mengaku bahwa dia sudah diberikan kepercayaan untuk menjadi gelandang serang dalam laga nanti malam. Dan, pemain yang tampil cukup disiplin selama di leg pertama lalu itu, sudah mengaku siap untuk menjalankan peran itu. "Saya tahu Vietnam adalah tim bagus, dan saya harus bekerja lebih keras," ucap pemain PS TNI itu. Sementara itu, pelatih Timnas Vietnam, Nguyen Huu Thang dalam jumpa pers siang kemarin mengunkapkan bahwa mereka akan melakukan berbagai cara untuk memenangkan laga nanti malam. Artinya, mereka akan bermain menyerang untuk mengejar ketertinggalan ketika kalah 1-2 dari Indonesia di leg pertama lalu. Meski begitu, dia tetap mewanti para pemain besutannya untuk bisa disiplin melakukan marking ketatat kepada penggawa Indonesia. Terutama kepada Boaz Solossa, kapten Timnas. "Dia adalah pemain kunci untuk tim Indonesia dan sangat berbahaya di lini depan. Dia juga memiliki kemampuan luar biasa untuk mendongkrak kepercayaan diri rekan-rekannya," kata Nguyen. Terlepas dari itu, pernyataan menggunakan segala cara untuk bisa memenangkan laga melawan Indonesia nanti perlu dicurigai. Sebab, 15 menit setelah ofcial training yang dilakukan oleh Indonesia, Nguyen Huu Thang bersama sejumlah pengurus federasi Vietnam terlihat masuk ke dalam lapangan. Entah apa yang mereka lakukan. Fakta ini disaksikan oleh para wartawan Indonesia secara tidak sengaja setelah hendak keluar dari media center di salah satu gedung My Ding Stadium, tadi malam. (ben)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: