Pembukaan Air di Pintu Pembuangan Waduk Mrica Sudah Sesuai SOP, Dwi Hantoro: Terkait Video, Bukan Kejadian Kem

Pembukaan Air di Pintu Pembuangan Waduk Mrica Sudah Sesuai SOP, Dwi Hantoro: Terkait Video, Bukan Kejadian Kem

Foto istimewa BANJARNEGARA - Dalam beberapa hari terakhir beredar video di media sosial mengenai Waduk Panglima Besar Soedirman atau Waduk Mrica. Dalam video yang beredar ini, waduk mengeluarkan air dalam volume besar melalui pintu pembuangan/Draw Down Culvert (DDC). Bila debit air yang masuk (inflow) tinggi, dikeluarkan untuk membangkitkan listrik, keluar melalui spill way dan melalui DCC. Manager Engineering PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Mrica, Dwi Hantoro memastikan video yang beredar bukan merupakan video baru. "Terkait video, kami pastikan video bukan kejadian kemarin," kata dia kepada wartawan, Jumat (4/12). https://radarbanyumas.co.id/viral-video-bendung-gerak-serayu-jebol-kepala-bgs-itu-kapal-ponton-seberat-20-ton-tersangkut-di-bendung-gerak-serayu/ Salah satu indikasinya, tidak adanya ada bangunan baru dalam video yang beredar. Padahal di lokasi sudah berdiri bangunan baru. Terkait video tersebut, pihaknya akan melalukan sosialisasi kepada masyarakat agar tercapai pengertian dan pemahaman mengenai fungsi waduk. Dikatakan, untuk pembukaan DCC dilakukan sesuai dengan SOP. Pembukaan DCC dimaksudkan untuk dua tujuan yaitu pengendali banjir dan pembuangan sedimentasi. Dalam musim penghujan ini, pembuangan air melalui DCC lebih kepada fungsi waduk sebagai pengendali banjir. Pada saat air masuk ke waduk (inflow) tinggi, air dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. Jika air masih terus bertambah, air akan keluar melalui spill way. Pengurangan volume air yang masuk juga bisa dilakukan melalui pintu DCC untuk mengurangi elevasi waduk. "Pembukaan spill way akan berhenti manakala elevasi sudah mencapai 231,0 meter," jelasnya. Dia menyebut saat ini air yang masuk rata-rata 450 sampai 600 meter kubik per detik. Bahkan, tanggal 2 dan 3 Desember 2020, bisa sampai 1.000 meter kubik sampai 1.200 meter kubik per detik. Sedangkan air yang keluar untuk membangkitkan listrik sekitar 240 meter kubik per detik. JUMPA PERS: Kegiatan jumpa pers di Mrica Corner terkait video pembukaan DCC yang viral di media sosial, Jumat (4/12). DARNO/RADARMAS "Sebelumnya elevasi sudah kami turunkan di 228 meter, kemudian yang masuk rata-rata sampai 500. Pembangkitnya hanya mampu mengeluarkan 230 sampai 240," paparnya. Sehingga air yang masuk masih surplus dan pintu DCC dibuka sesuai SOP. Dikatakan, kondisi waduk tetap aman meskipun ada kenaikan air yang masuk karena cuaca ekstrim akibat La Nina. Terkait kejadian bendung di Banyumas, karena kumpulan dari beberapa sungai. "Sungai Klawing, debitnya juga besar, yang masuk sana (airnya) numpuk. Jadi kalau dari kami, sudah kami sampaikan, kita informasikan kita keluarkan sekian kubik," ungkapnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: