SMK 1 Bawang Dilaporkan Tarik Pungutan

SMK 1 Bawang Dilaporkan Tarik Pungutan

UNGGUL:SMK 1 Bawang dikenal sebagai salah satu SMK unggulan di Kabupaten Banjarnegara. HERU/RADARMAS BANJARNEGARA-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Bawang dilaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun twitternya @ganjarpranowo oleh seseorang yang bernama Syarif Harianto. "Pak Gubernur.. Kok masih ada pungutan di SMK Bawang yang mengatasnamakan komite...&Dipaksakan Mohon kebijakannya pak, kasihan wali murid yang hidupnya pas pasan," tulis akun twitter @syariefharyanto. Aduan melalui situs online itu mulai beredar di media sosial pada hari Kamis (30/8) atau bertepatan dengan rapat Komite Sekolah SMK 1 Bawang bersama orang tua murid yang membahas tentang iuran dana sekolah. Humas SMK 1 Bawang, Mumfarid mengklarifikasi kabar yang beredar tentang adanya pungutan di sekolah tempatnya bekerja. Pihaknya mengaku kaget dengan laporan yang ditujukan kepada Gubernur oleh seseorang melalui medsos. Mumfarid mengatakan, hingga rapat komite selesai dilakukan, tidak ada komplain kepada sekolah tentang besaran dana iuran yang dibebankan kepada setiap orang tua wali murid."Tidak ada komplain kepada kami tentang besarnya dana iuran pada saat rapat hingga selesai," katanya, Kamis (30/8) kemarin. Menurut Mumfarid, besaran iuran telah disepakati bersama melalui rapat komite tanpa ada paksaan. Mumfarid menyebutkan, rapat komite telah menyepakati besaran iuran yang harus ditanggung masing-masing siswa, yakni Rp. 2,4 juta untuk siswa kelas X (sepuluh) dan Rp 300 ribu untuk siswa kelas XI dan XII untuk satu tahun. "Dana itu untuk membiayai program sekolah selama satu tahun. Dibayarkan satu kali dan dapat dicicil" ujarnya. Disamping itu, dana tersebut juga di luar biaya rutin Rp 140 ribu yang harus dibayarkan tiap bulan. Dari jumlah yang telah disampaikan Mumfarid, maka total biaya yang dibebankan kepada setiap siswa adalah Rp. 340 ribu perbulan. "Dana itu nantinya juga akan kami pertanggungjawabkan," katanya. Bagi orang tua wali murid yang merasa keberatan akan iuran tersebut, ditambahkan Mumfarid, supaya menyampaikan keberatan langsung kepada sekolah. "Kalau benar-benar tidak mampu pasti mendapat keringanan," tambahnya.(her)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: