Pendidikan Anak Difabel Terhalang Biaya
ISTIRAHAT: Siswa SLB Negeri Banjarnegara Sedang BeristirahaT. (heru/radarmas) BANJARNEGARA- Kendati biaya sekolah sudah digratiskan pemerintah, anak berkebutuhan khusus (difabel) masih kesulitan biaya pendidikan. Kondisi ini berdampak pada banyak orang tua anak berkebutuhan khusus yang tidak mendaftarkan anaknya sekolah . “Kendati biaya sekolah sudah digratiskan tetap saja membutuhkan biaya pendukung, seperti transport , seragam, kebutuhan pendampingan setiap kali anak pergi ke sekolah dan biaya lain-lain. Ini yang menjadi beban orang tua siswa yang kebanyakan kurang mampu,” terang Panitia PPDB SLB Negeri Banjarnegara, Atik Trisilawati saat penyelenggaraan acara parenting (MOS bagi siswa LB), Selasa (17/7) kemarin. Atik megatakan, SLB Negeri Banjarnegara hanya menerima 20 siswa baru pada PPDB tahun ini yang terdiri dari 13 siswa tuna grahita, 6 siswa tuna rungu, dan 1 siswa tuna daksa. Padahal, kuota yang disediakan sekolahnya cukup banyak, meskipun, pihaknya hanya memiliki 34 tenaga pendidik. Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjarnegara, Azis Ahmad membenarkan adanya halangan biaya bagi pendidikan siswa difabel. "Banyak mereka yang tidak mampu, tapi anggaran untuk itu sangat terbatas," katanya. Pembiayaan itu sebenarnya bisa dianggarkan APBD sebagai salah satu bantuan bagi mereka.(her)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: