98 Penderita HIV/AIDS di Banjarnegara Meninggal Dunia
Pengambilan sampel darah pada ibu hamil sebagai bentuk deteksi dini akan Virus HIV oleh Dinas Kesehatan Banjarnegara Ada PNS dan Pelajar Reaktif HIV/AIDS BANJARNEGARA-Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara merilis adanya 98 penderita HIV/AIDS yang terlapor meninggal dunia. Jumlah itu berdasarkan data komulatif Orang dengan HIV/AIDs (ODHA) selama periode 2003 hingga Juni 2018. Ada 331 total ODHA yang terbagi atas 179 berstatus reaktif HIV dan 152 telah meningkat menjadi AIDS. Untuk tahun ini saja, telah tercatat sebanyak 39 penderita/Odha baru. Kasus meninggal dikarenakan komplikasi penyakit. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Ahmad Setiawan mengatakan, virus berbahaya ini telah menyebar dan menyasar semua kalangan. Paling banyak diderita oleh usia produktif. "Ada pula PNS dan pelajar yang terlapor reaktif HIV/AIDS," kata Ahmad. Menurutnya, hal ini biasa saja, karena penyebaran virus tersebut tergolong mudah dan sulit diketahui bagi yang tertular. Pihaknya juga telah menyediakan 21.100 pack alat pendeteksi virus HIV untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin memeriksakan dirinya secara sukarela. "Dapat dilakukan disetiap Puskesmas dan gratis," ungkapnya. Dia menjelaskan, kasus meninggal dunia pada penderita HIV/AIDS sebagian besar juga disebabkan oleh penderita yang enggan berobat. Padahal, pemerintah telah menyediakan bantuan mulai dari perawatan hingga pengobatan dan konseling. Dia menegaskan, kasus HIV/AIDS ibarat gunung es. Hanya sebagian kecil saja yang terlihat. Karena itu, pihaknya melakukan tes HIV kepada ibu hamil, penderita tuberkulosis, penderita infeksi menular seksual, dan kelompok berisiko lainya. Sebab virus tersebut juga bisa menular melalui transfusi darah, persentuhan luka, perkawinan, dan lainnya. ”Jadi, tidak selalu dikaitkan dengan hubungan seks bebas, meski hal tersebut memang sangat berisiko,” paparnya. Dia berharap masyarakat tidak menambah beban dengan memberikan stigma negatif apalagi berlaku diskriminatif kepada penderita HIV/AIDS karena akan menambah beban yang bersangkutan. "Sebaiknya diberikan semangat," imbuhnya.(her)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: