Omzet Pedagang Telur Turun
SEPI : Penjual mengeluhkan penjualan telur yang sepi akibat kenaikan harga yang signifikan. (Darno/Radarmas) BANJARNEGARA - Harga telur yang melonjak akhir-akhir ini membuat omzet pedagang turun hingga 50 persen. Naiknya harga membuat pembeli mengurangi jumlah telur yang dibeli. Pedagang telur di Pasar Induk Banjarnegara Pardi Hidayat mengatakan harga telur saat ini mencapai Rp 28 ribu per kilogram. "Kenaikan harga terjadi sejak seminggu terakhir," kata dia, Jumat (13/7). Sebelumnya harga telur berkisar antara Rp 19 ribu sampai Rp 28 ribu per kilogram. Menurut dia, kenaikan ini merupakan yang paling tinggi sejak lima tahun terakhir. "Karena harganya naik, pembeli jadi mengurangi jumlah telur yang dibeli," paparnya. Bila biasanya membeli dalam jumlah banyak, kini banyak yang membeli dalam jumlah eceran. Dikatakan, kenaikan harga ini disebabkan stok dari pedagang yang turun. "Kata peternak karena produksi telur menurun. Sehingga harganya naik," paparnya. Seorang pembeli Siti berharap harga telur kembali normal. Sebab telur merupakan lauk pauk yang lebih murah dibandingkan dengan daging. "Kalau harganya seperti sekarang kasihan rakyat. Saya berharap harga telur segera turun agar pengeluaran dapur tidak membengkak," ujarnya. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: