Panen Perdana Program Penanaman Kedelai di Banjarnegara Dibawah Target

Panen Perdana Program Penanaman Kedelai di Banjarnegara Dibawah Target

BANJARNEGARA-Panen perdana program penanaman kedelai Bulan Juni 2018 di Banjarnegara tidak memenuhi target. Dari target 1,5 Ton per hektare, produktivitas panen kedelai rata-rata hanya menyentuh angka 1,1 Ton per hektare. Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara, Suparman mengatakan, rendahnya produktivitas kedelai dikarenakan penanaman masih dilakukan dengan metode tumpangsari. "Sebenarnya, kalau ditanam secara monokultur kami optimis hasilnya akan lebih tinggi," ujarnya. Namun, menurutnya, rendahnya hasil panen tidak terjadi disemua wilayah, hanya di Kecamatan Susukan yang hanya mencapai 1,1 Ton per hektare. Suparman mengatakan, produktivitas kedelai yang ditanam petani beragam. Panen kedelai periode pertama tersebar di Kecamatan Susukan 260 hektare dan sebagian kecil di Purwanegara 2 hektare serta Bawang 1 hektare. Sedangkan untuk produktivitas panen wilayah Purwanegara dan Bawang mencapai 1,7 ton per hektare. Angka itu lebih tinggi dari target 1,5 Ton per hektarenya. Panen kedelai kali ini merupakan tanaman yang ditanam pada bulan Maret lalu. "Mereka adalah petani yang menanam kedelai pada awal tahun. Yang sudah panen di Kecamatan Susukan, Purwanegara dan Bawang,” kata Suparman. Panen perdana kedelai bulan ini, Juni 2018 memiliki luas panen 263 hektare. Luas panen tersebut baru sekitar 26,7 persen dari luas tanam kedelai hingga bulan Juni seluas 854,5 hektare. Harga kedelai di tingkat petani, terang Suparman, berkisar Rp. 8.000 per kilogram. Menurutnya harga itu cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan minat petani untuk menanam kedelai. Selain itu, penjualan hasil panen kedelai juga telah disiapkan pasarnya. Pemkab Banjarnegara ditarget menanam kedelai seluas 3.300 hektare pada tahun 2018. Areal tanam kedelai tersebar di 8 kecamatan, antara lain Mandiraja, Susukan, Purwareja Klampok, Purwanegara, Bawang, Rakit, Wanadadi dan Kalibening. Program tanam kedelai itu didanai dari APBN, sedangkan program dari APBD Kabupaten seluas 55 hektare. "Program tanam kedelai ini merupakan upaya mengurangi ketergantungan kedelai dari impor" imbuh Suparman.(her)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: