Pedagang Was-was Serbuan Ikan Murah

Pedagang Was-was Serbuan Ikan Murah

BANJARNEGARA-Pedagang ikan di Pasar Induk Banjarnegara was-was akan adanya serbuan ikan murah. Hal itu pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Pedagang ikan air tawar di Pasar Induk Banjarnegara Siswantoyo menuturkan, selisih harga antara ikan dari luar dengan ikan lokal hampir menyentuh angka 50 persen dari harga normal. "Sebagai contoh ikan gurameh. Sekarang harganya berkisar Rp 40 Ribu perkilonya dari petani lokal (Banjarnegara). Kalau ikan (gurame) yang dari Jawa Timur harganya jauh di bawahnya, bisa Rp.25 Ribu sekilo," katanya saat ditemui di tempat jualanya. MASIH SEPI : Aktivitas jual beli ikan konsumsi di Pasar Induk Banjarnegara belum mengalami peningkatan yang signifikan. (HERU SUGENG/RADARMAS) Ia menuturkan, akhir-akhir ini, belum ada kenaikan harga ikan yang cukup signifikan. Bahkan naik turun. Fluktuasi kenaikan harga berkisar antara Rp. 1.000 hingga Rp. 3.000 saja. Kecuali untuk jenis ikan melem yang naik hingga Rp. 10 ribu ada pekan ini. Saat Ramadan, diakui Siswantoyo memang terjadi kenaikan penjualan. Hal itu juga yang mengakibatkan kenaikan harga ikan, pada umumnya ikan air tawar. Menurutnya, jika dibandingkan dengan hari biasa, selama bulan puasa, Siswantoyo dapat merauk omset hingga dua kali lipat per-harinya. Namun, hal itu akan berubah bila kekhawatiranya akan serbuan ikan murah terjadi. Diterangkan oleh Siswantoyo, dia beberapa kali mengalami kerugian akibat dagangannya tak laku. "Beberapa tahun lalu saat ikan murah banyak masuk ke sini (Banjarnegara)," ungkapnya. Siswantoyo juga mengatakan, seringkali, ikan murah itu tidak terdeteksi."Dijual diluar pasar," tandasnya. Ditambahkanya pula, biasanya ikan-ikan itu mulai masuk Wilayah Banjarnegara mulai pertengahan hingga menjelang akhir Ramadhan. Dilanjutkan beberapa hari bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri. (her)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: