Industri Kecil di Banjarnegara Sulit Berkembang

Industri Kecil di Banjarnegara Sulit Berkembang

BANJARNEGARA-Kepala Bidang Industri Disperindagkop Kabupaten Banjarnegara Bambang Sarwoto mengungkapkan banyaknya industri kecil menengah yang tidak konsisten menekuni usahanya. Persoalan mental serta minimnya skill manajemen usaha dikatakanya menjadi sebab utama permasalahan tersebut. “Rendahnya keterampilan manajemen usaha serta ketekunan menjadi sebab banyaknya industri yang sulit berkembang,” kata Bambang. Padahal, melihat potensi yang ada, baik itu potensi alam dan ketersediaan sumber daya keterampilan di Banjarnegera cukup tinggi. Mulai dari banyaknya varian aneka kerajinan lokal, ketersediaan bahanyapun mencukupi. Tidak konsisten suatu industri, seperti yang dikatakan Bambang, dilihat dari keberlangsungan industri tersebut dalam menjaga rutinitas prosuksinya. Tidak sedikit industri binaan Disperindag yang produknya telah layak dipasarkan nasional atau bahkan ekspor. “Produknya sudah terkenal baik, tapi kalau dipesan barangnya kerap tidak ada karena prosuksinya mandeg,” ungkap dia. Padahal, Bambang melanjutkan, selama ini, pemerintah memberikan pendampingan dan pelatihan yang cukup optimal, khususnya bagi industri kecil menengah. “Kami berikan pelatihan berjenjang dan bertahap,” ujarnya. Mulai dari pelatihan dasar, penerapan magang, pendampingan kualitas, pemasaran, hingga pelatihan manajemen usaha. “Lengkap,” tegas Bambang. Diterangkanya, terdapat 22.512 indusrti kecil menengah di Banjarnegara hingga akhir 2017. Meningkat dari tahun sebelumnya, 2016, yang berjumlah 22.367. Jumlah itu merupakan gabungan dari agro dan aneka industri. “Keduanya sama banyaknya,” sebut Bambang menegaskan. Dari kesemuanya itu, ada beberapa industri yang telah memiliki good managerial, akan tetapi banyak pula yang masih hanya sekedar beroperasi. Tidak pasti produksi. Bambang menambahkan, untuk memacu perkembangan industri kecil menengah di Banjarnegara, Disperindagkop akan terus memberikan pelatihan. Baik pada pelaku industri baru maupun yang telah lama berproses. "Tahun 2018 ini kami canangkan enam bidang pelatihan kepada mayarakat," katanya. Pelatihan itu diantaranya, pelatihan pengolahan alumunium, bulu domba, serabut kelapa, keramik, dan olahan makanan seperti jenang dan olahan salak.(her)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: