Bansos Non Tunai Terancam Turun Setelah Lebaran
BANJARNEGARA - Bansos non tunai berupa beras dikhawatirkan turun setelah lebaran. Sebab hingga kini surat perintah penyaluran dari Meteri Sosial belum turun. Padahal, penyaluran membutuhkan waktu. Sebelum disalurkan, beraspun harus dikemas ulang. Sebab beras yang disimpan di gudang Bulog dikemas dalam karung setengah kwuintal. Kepala Gudang Bulog Purwanegara Eko Wahyudianto, Kamis (17/5) mengatakan jika surat perintah penyaluran untuk bulan Juni dari Menteri Sosial belum segera turun, beras kemungkinan baru bisa disalurkan setelah lebaran. Kepala Gudang Bulog Purwanegara Eko Wahyudianto, Kamis (175) memeriksa kualitas beras yang disimpan di gudang, Kamis (175). (DARNORADARMAS) Dia mengatakan saat ini beras yang disimpan di gudang dikemas dalam kantong 50 kilogram. Sedangkan Bansos non tunai yang disalurkan sebanyak 10 kilogram perpenerima. Padahal pengemasan ulang butuh waktu sekitar 12 hari. Sedangkan penyaluran butuh waktu 14 hari. "Jadi ya dikhawatirkan tidak akan kekejar," paparnya. Padahal, pihaknya hanya memiliki waktu satu pekan sebelum lebaran. "Juni kita cuma ada waktu satu minggu. Kan tanggal 11 sudah cuti," terangnya. Dia sendiri berharap surat perintah penyaluran ini segera turun. Sehingga sesegera mungkin bisa disalurkan. Sedangkan mengenai kualitas, dia mengklaim beras yang disimpan jauh lebih baik. Jika dibandingkan raskin. Sebab seleksinya lebih ketat. Syarat beras yang lolos antara lain keremukan maksimal 20 persen, kadar air 14 persen, menir maksimal dua persen dan derajat sosoh 95 persen. Ketatnya seleksi, tak jarang tidak ada penyerapan sama sekali. "Kadang 20 ton per hari," paparnya. Meskipun demikian, tersedia stok di gudang sebanyak sebanyak 1.200 ton yang aman hingga Juli mendatang. Sedangkan penyaluran per bulan sebanyak 750 ton. (drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: