Penyintas Covid Banyak Terganggu Psikologisnya, Menyalahkan Diri Sendiri
JAKARTA – Gangguan psikologis berupa perilaku menstigma diri banyak terjadi pada penyintas COVID-19. Umumnya, mereka menyalahkan diri sendiri setelah terinfeksi virus Corona. “Kami telah meneliti kondisi 145 penyintas COVID-19. Semuanya mengaku melakukan stigmatisasi diri, menyalahkan diri sendiri setelah terinfeksi Corona. Jadi secara kuantitatif dari 145 responden, 100 persen mereka mengalami self stigmatization," ujar Koordinator Program Psikologi Sub Bidang Medis Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, dokter Endang Mariani di Jakarta, Minggu (21/2). https://radarbanyumas.co.id/pembiayaan-covid-setahun-rp-145-triliun/ Kondisi tersebut, lanjut Endang, mempengaruhi sosialisasi mereka dengan lingkungan sekitar. Selain itu, produktivitas setelah sembuh dari COVID-19. "Penurunan produktivitas itu sangat terlihat. Kemudian ada juga disfungsi psikologis," jelasnya. Menurutny, rata-rata penyintas COVID-19 yang mengalami stigmatisasi diri berusia 18 hingga 30 tahun. "Ini tentunya sangat cukup atau harusnya cukup menjadi perhatian. Karena pada masa itu banyak dari mereka yang mengalami quarter life crisis (krisis seperempat usia)," terang Endang. Dia menjelaskan penanganan masalah psikologis itu perlu dilakukan secara personal dan intensif. Sebab, kondisi psikologis masing-masing orang berbeda. Dukungan keluarga dan teman, sangat diperlukan agar penyintas COVID-19 bisa membangkitkan ketahanan diri dalam menghadapi masalah.(rh/fin) #Satgascovid19 #Ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: