Empat Desa di Banjarnegara Terkena Longsor, Puluhan Jiwa Mengungsi

Empat Desa di Banjarnegara Terkena Longsor, Puluhan Jiwa Mengungsi

BANJARNEGARA – Bencana longsor kembali terjadi di Banjarnegara Sabtu-Minggu (12-13/11) lalu. longsor yang disebabkan tingginya curah hujan ini, terjadi di empat desa. Meski tidak ada korban jiwa, namun kejadian ini mengancam empat rumah yang dihuni 15 jiwa. Derasnya hujan, juga memperparah kondisi Desa Sewidak yang sudah lebih dulu longsor Jumat (4/11) lalu. Karena pergerakan tanah, sehingga 39 jiwa dari 13 Kepala Keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi di rumah warga lainnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Catur Subandrio mengatakan, akibat hujan deras, empat desa mengalami tanah longsor. Keempat desa tersebut di meliputi Dukuh Kamal RT 1 RW Desa Masaran, Kecamatan Bawang. Hujan deras yang terjadi Minggu (13/11), membuat tebing dengan tinggi sekitar 6,5 meter ini longsor. “Kejadian ini mengancam dua rumah warga yang berada tepat di bawah longsoran,” kata Catur, Minggu (13/11). Longsor juga terjadi di Dusun Gunung Duwur, Desa Gumelem Kulon, Susukan. Longsor terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat terjadi hujan deras. Kejadian ini juga mengancam dua rumah milik warga. “Tidak ada korban jiwa, tetapi sementara penghuni yang terancam mencari titik aman di rumah tetangga,” jelasnya. Di Dusun Belongan, Desa Kendaga Kecamatan Banjarmangu, juga terjadi hal serupa. Tebing di tepi jalan provinsi Banjarnegara - Pekalongan dengan tinggi sekitar tujuh meter longsor, Sabtu (12/11) malam. Selain merusak jalan, kejadian ini juga mengakibatkan tanaman salak di sekitar kejadian rusak. “Panjang longsoran sekitar 50 meter dengan lebar longsoran 15 meter. Di Desa Jembangan Kecamatan Punggelan, juga terjadi longsor. Hanya tidak besar dan menutupi jalan,” jelasnya. Dia meminta kepada warga terus waspada. Jika terjadi bencana tanah longsor, warga diminta tidak langsung mendekat ke lokasi. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jatuhnya korban karena terjadi longsor susulan. “Intensitas hujan diperkirakan masih cukup tinggi. Makanya bagi warga yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk terus waspada,” imbuhnya. Warga Desa Kendaga, KIrnomengatakan, longsornya tebing juga merusak lahan tanaman salak warga yang tertimbung material longsoran. Dia mengaku khawatir jika turun hujan lebat longsor akan menghantam rumahnya. “Saat turun hujan terpaksa kami mengungsi ke rumah tetangga,” kata dia. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: