Pilkada Banjarnegara - Akhiri Masa Jabatan, Supeno Fokus Pemenangan

Pilkada Banjarnegara - Akhiri Masa Jabatan, Supeno Fokus Pemenangan

BANJARNEGARA – Mantan Wakil Bupati (Wabup) Banjarnegara, Hadi Supeno, mulai fokus pada kerja-kerja pemenangannya sebagai calon Bupati Banjarnegara pada Pilkada 2017 mendatang. akhiri-masa-jabatan-supeno-fokus-pemenangan Sebab Selasa (18/10) kemarin, merupakan masa akhir jabatannya sebagai Wabup selama lima tahun. Sehari menjelang berakhirnya masa jabatannya Senin (17/10) malam, Supeno beserta keluarga telah meninggalkan rumah dinas Wabup. Dari rumah dinas di Jalan Panjaitan No. 30 RT 01 RW 08 Kelurahan Krandegan, dia menuju rumah baru di Dukuh Sirempu, RT 03 Rw 03 Kelurahan Semampir yang masih dalam satu wilayah Kecamatan Banjarnegara. Dia mengatakan, usai tak lagi menjabat sebagai Wakil Bupati sesuai konstitusi yang menentukan berakhir Selasa (18/10), dia fokus pada kerja-kerja pemenangannya sebagai calon Bupati Banjarnegara. Sembari menunggu waktu penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sabtu (24/10) mendatang, kerja-kerja tim pemenangan yang mendukungnya semakin disolidkan. Dia mengatakan, penyolidan tim itu akan berjalan sampai ke kecamatan-kecamatan bahkan desa-desa. "Sembari menunggu penetapan, saat ini saya fokus pada pemenangan," ujarnya, Selasa (18/10) kemarin. Terkait berakhirnya masa jabatannya, Supeno memaknai bahwa manusia ternyata tidak berdaya menghadapi rezim waktu. Dia mengilustrasikana, bahwasanya dirinya telah berupaya tidak menyobek almanak yang ada di rumahnya, namun kenyataannya waktu penghabisan akhirnya tiba juga. Senin (17/10), dia meninggalkan rumah dinas secara resmi dilepas oleh Ketua RT mewakili warga disaksikan bupati dan anggota Forkompinda, Kepala SKPD beserta istri, ulama, tokoh masyarakat, serta warga masyarakat yang sengaja datang untuk menghormatinya. Secara beriringan, mereka mengantar Wabup beserta keluarga ke rumah yang baru. Ketua RT 01 RW 08 Kelurahan Krandegan, Slamet Jarsoyo menilai, selama ini Peno dikenal warga sangat rendah hati. Meski mendudui jabatan politik sebagai Wabup, tidak ada aturan protokoler yang ketat mengikat. Setiap ada keperluan berkaitan dengan kegiatan RT, pintu rumah dinas Wabup selalu terbuka untuk warga. Bahkan urusan RT dan warga bisa dibicarakan sehabis sholat jamaah di aasjid atau di tempat tidak formal lainnya. "Berurusan dengan beliau kesannya tidak harus formal. Barangkali ini yang membuat semua orang berani bicara. Masuk rumah dinas, seperti halnya masuk rumah warga lainnya. Meski di sini ada Pos Satpol kalau tahu yang datang warga maka langsung dipersilahkan. Dan sepanjang Pak Peno ada di rumah akan diterimanya langsung. Sedangkan bila sedang bepergian maka hubungan kami dengan anggota keluarga lainnya”ujarnya. (ziz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: