Kontur Alam Kurang Memadai, Pembangunan PLTA Mandiraja Terhambat
BANJARNEGARA - PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Mrica merencanakan pembangunan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di delapan lokasi. Tiga diantaranya berada di Kabupaten Banjarnegara. Ketiga pembangkit tersebut yakni PLTA Mandiraja (3 x 20 MW), PLTMH Gunungwugul di Desa Sijeruk Kecamatan Banjarmangu (2 x 1,5 MW) dan PLTMH Kalibening (2 x 1,60 MW). Namun pengembangan PLTA ini tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Salah satunya kondisi kondisi alam. Hambatan ini ditemukan saat mengkaji kelayakan PLTA Mandiraja. Manager Administrasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Mrica, Mujoko mengatakan dari hasil penelitian, ternyata kondisi bebatuan di bawah lokasi yang direncanakan kurang kuat. Konsekuensinya, membutuhkan pondasi yang lebih dalam. Bila tidak, maka kompensasinya ketinggian bendungan harus dikurangi. Perkirakan awal potensi listrik yang akan dihasilkan dari PLTA Mandiraja mencapai 60 MW. Namun dari hasil kajian lebih lanjut, potensinya diperkirakan hanya 25 MW. "Karena ketinggian Dam berkurang. Kalau ingin membuat Dam yang lebih tinggi, maka pondasinya harus lebih kuat," jelasnya. Membangun pondasi lebih dalam, artinya membutuhkan biaya lebih besar. Sehingga nilai keekonomian PLTA Mandiraja berkurang. Plt General Manager PT Indonesia Power UP Mrica, Adi Rekno menjelaskan saat ini Unit Pembangkitan Mrica mengelola delapan unit PLTA. Pembangkit yag dikelola UP Mrica ini berlokasi di Jawa Tengah dan berkapasitas terpasang 307,74 MW dan daya netto 307,59 MW. (drn/)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: