Pembuangan Limbah Diklaim Turunnya Hasil Tangkapan

Pembuangan Limbah Diklaim Turunnya Hasil Tangkapan

TURUN : Sejumlah nelayan pulang mencari ikan. Mereka mengeluhkan hasil tangkapan yang turun. Diduga dampak pembuangan limbah. RAYKADIAH/RADARMAS CILACAP - Kalangan nelayan di Kabupaten Cilacap, mengeluhkan pembuangan pengerukan limbah industri ke wilayah aliran laut Cilacap. Kondisi tersebut dinilai memicu berkurangnya hasil tangkapan nelayan, terutama nelayan kecil. Ketua KUD Mina Saroyo, Untung Jayanto mengatakan, kasus pembuangan limbah tersebut diperkirakan sudah terjadi sejak lama. Tetapi hingga kini belum ada tindakan tegas dari instansi berwenang. Nelayan mengeluhkan keadaan tersebut. "Kita yang diberi amanah oleh nelayan akan membantu kesulitan dan akan kita follow up," ujarnya. Dia mengatakan, limbah cair yang mencemari laut tersebut berasal pembuangan limbah industri PLTU dan Pertamina. Pihaknya akan megajak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap untuk mengundang Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan stakeholder dari pihak PLTU dan Pertamina. "Kita berharap mereka bisa mengubah keputusan pembuangan limbah yang telah disampaikan tahun 2006. Karena koordinat tersebut berdasarkan keputusan tahun 2006," ungkapnya. Menurutnya, pembuangan tersebut merugikan nelayan, sehingga di tahun 2018 target KUD Mina Saroyo tidak bisa tercapai. "Tahun 2018 realisasi belum tercapai, hanya Rp 9,3 miliar, sedangkan target kita Rp 100 miliar. Kami berharap dengan diubahnya kordinat di tahun ini bisa mencapai lebih dari Rp 100 miliar," ujarnya. Dia mengungkapkan, kordinat yang pas untuk pembuangan limbah adalah 7,52 garis lintang. Mengenai bujur, kata dia terserah dari pihak HSOP. "Yang penting tingkat kesulitan nelayan untuk menangkap ikan bisa terselesaikan. Agar 2019 kordinat pembuangan limbah bisa lebih jauh lagi dari yang sekarang," pungkasnya. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: