Penukaran Mata Uang Diserbu Calhaj

Penukaran Mata Uang Diserbu Calhaj

TUKAR : Calhaj asal Cilacap menyerbu tempat penukaran uang di Gedung IPHI Cilacap, Kamis (2/8) kemarin. Mereka menukar mata uang rupiah dengan riyal pecahan kecil. fOTO -Yudha Iman Primadi/Radarmas CILACAP - Living Cost atau uang pegangan yang dibekali kepada setiap calon jemaah haji (Calhaj) terbatas. Hal ini langsung diantisipasi oleh calon jemaah haji Cilacap yang berangkat hanya tinggal dalam hitungan hari ke depan dengan menyiapkan tambahan uang. Saat manasik massal tingkat Kabupaten Cilacap di gedung Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Cilacap Kamis (2/8), penjual jasa penukaran mata uang Riyal diserbu oleh para calon jemaah haji. Salah satu calon jemaah haji asal Dayeuhluhur, Muhammad Ade Ali Mansur mengatakan, persiapan yang sudah dilakukannya adalah ilmu tentang manasik, mental dan kesehatan, serta persiapan ekonomi. "Untuk yang di rumah juga. Insya Allah semua kami upayakan," kata calon jemaah haji yang tergabung dalam klotet 95 tersebut ketika ditemui Radarmas, Kamis (2/8). Ade menjelaskan, jasa penukaran mata uang Riyal di tempat manasik ada sisi positif dan negatifnya. Positifnya bagi calon jemaah haji dengan wawasan yang tidak banyak. Apalagi di tanah suci juga harus menukarkan Rupiah ke Riyal tidak banyak memiliki dasar wawasan, sehingga akan repot. "Dengan adanya jasa penukaran mata uang Riyal di tempat manasik sangat membantu," ujarnya. Sedangkan negatifnya, Ade paham benar kurs atau nilau uang jika ditukarkan di Cilacap pasti lebih mahal daripada di tanah suci. Menurut dia, living cost yang diterima jemaah sebesar 1500 Riyal di Donohudan, asal jemaah di tanah suci tidak foya-foya dan niatnya ibadah, jumlah tersebut cukup. "Saya tidak menukarkan uang disini," ungkapnya. Salah satu penjual jasa penukaran mata uang Riyal, Budi mengatakan, Riyal yang ditawarkannya untuk ditukar dengan rupiah merupakan pecahan-pecahan kecil seperti 1, 5 dan 10 riyal. Dengan Riyal tersebut, menurutnya jemaah haji akan lebih mudah dalam berbelanja dan tidak menunggu lama kembalian saat bertransaksi. "Setahu saya Riyal yang diterima jemaah dari Kemenag pecahannya besar," ujarnya. (yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: