Warga Karangkandri Keluhkan Debu Hitam Batubara

Warga Karangkandri Keluhkan Debu Hitam Batubara

CILACAP - Mulai masuknya musim kemarau di Cilacap, mengawali kembali penderitaan warga Karangkandri terkait debu batubara PLTU. Salah satu warga yang berada dalam ring 1 PLTU Karangkandri, Teguh Sulistyo Nurudin mengungkapkan, mulai banyak warga yang mengeluhkan terkait debu batubara yang berterbangan. Menurut dia, lagi-lagi warga ring 1 harus merasakan penderitaan yang sudah bertahun-tahun mereka alami. "Kalau tidak musim hujan setiap pagi di lingkungan warga pasti debu hitam menempel," ujarnya kepada Radarmas, Sabtu (12/5). PROTES PLTU : Aksi turun ke jalan korban terdampak PLTU, KMPA Ighopala dan WALHI Jateng tolak energi kotor di Cilacap, 9 Mei lalu.Yudha Iman Primadi/Radarmas Dia menjelaskan, sebagai salah satu warga korban PLTU Karangkandri, bersama WALHI Jawa Tengah dan Mapala IAIG Cilacap melakukan aksi menuntut penghentian penggunaan energi kotor dari batubara. Aksi sudah dilakukan di sekitar lokasi proyek PLTU Karangkandri minggu lalu. "Debu hitam yang menempel itu pasti bukan debu biasa, tapi debu batubara," kata Ketua Bank Sampah Mandiri Karangkandri tersebut. Menurut dia, Cilacap merupakan salah satu wilayah yang terdampak pencemaran batubara PLTU. Dampak negatif yang ditimbulkan dari batubara PLTU dapat ditinjau dari aspek lingkungan, kesehatan, keberlanjutan ekonomi dan variabel makro ekonomi. Dari aspek lingkungan batubara merupakan penyumbang emisi CO2 terbesar. "Energi kotor harus diakhiri," tegas Teguh. Terpisah Fahmi Bastian dari WALHI Jateng mengungkapkan, seiring kebutuhan listrik di negara-negara ASEAN yang diperkirakan akan melonjak 3 kali lipat dari tahun 2011 sampai 2035, permintaan terhadap batubara diprediksi juga akan mengalami peningkatan. "Permintaan batubara diperkirakan akan meningkat 4,8%/tahun," ujarnya. Dia menjelaskan, Indonesia berpotensi menjadi supplier utama dalam memenuhi permintaan batubara. Dengan cadangan sebesar 30 miliar ton yang dimiliki, Indonesia akan menyediakan kebutuhan batubara negara-negara tetangganya. Di Indonesia sendiri, permintaan terhadap batubara untuk tenaga listrik diperkirakan akan meningkat dari 76 juta ton pada tahun 2015 menjadi 151 juta ton pada tahun 2022. "Memakai batubara cara termurah memenuhi kebutuhan listrik," jelas dia.Dia menambahkan, pemerintah fokus untuk mencapai ketahanan energi dengan batubara sebagai salah satu sumber energi utama untuk mengurangi ketergantungan terhadap produksi minyak. Pemerintah juga berusaha untuk meningkatkan ekspor batubara dengan membangun berbagai infrastruktur pendukung. "Ini berlawanan dengan apa yang dilakukan masyarakat internasional," tandasnya. (yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: