Batik Cilacap Perlu Standarisasi Produk

Batik Cilacap Perlu Standarisasi Produk

CILACAP-Salah satu penyebab batik Cilacap selalu kalah bersaing dengan produk batik luar daerah adalah persoalan kualitas. Itu alasan yang muncul saat banyak pertanyaan mengapa justru batik luar daerah yang banyak dipakai oleh orang Cilacap. Karena itu, produsen batik Cilacap harus mempunyai standar mutu produk agar dapat bersaing dengan batik luar Cilacap. Ketua Klaster Batik Cilacap, H Akhmad Rofik, Senin (9/10) mengatakan, klaster batik memang sedang diajak kerjasama untuk menggelar kegiatan Standar Kompetensi Keterampilan Nasioanal Indonesia (SKKNI) KALAH KUALITAS : produk batik cilacap bukan selain kalah kualitas dengan produk daerah lain, juga masih perlu perlindungan produksi.DARYANTO/RADARMAS “SKKNI memang menjadi salah satu ukuran standar dari setiap produsen, termasuk di Klaster Batik Cilacap yang masih banyak yang belum memiliki,”kata dia. Menurut dia, di Kabupaten Cilacap ada 24 rumah batik yang selama ini menjadi anggota Klaster Batik Cilacap. Dari 24 anggota yang aktif, memang baru sebagian yang mempunyai SKKNI. Karena itu, dia berharap jika nantinya semua anggota klaster batik Cilacap mempunyai kompetensi yang sama.“Sehingga tidak ada alasan lagi batik Cilacap tidak masuk standar produk batik unggulan yang layak digunakan oleh orang Cilacap,”tandasnya. Rofik mengakui, hingga sekarang memang masih ada perajin batik yang kurang aktif dalam keanggotaan Klaster Batik Cilacap. Karena itu, kegiatan SKKNI ini nantinya dapat menjadi sarana untuk meningkatkan klaster batik Cilacap. Sebagaimana klaster-klaster lain seperti klaster gula semut dan klaster hasil olahan laut, juga harus mempunyai SKKNI. Namun demikian tantangan untuk Klaster batik memang tidak ringan. Sebab harus berkompetisi dengan produsen batik besar yang punya modal. “Klaster Batik Cilacap juga ingin mendapatkan perlindungan dan pendampingan supaya mampu menjadi tuan di daerahnya sendiri,”tegas dia. Sebab sekarang kesan yang muncul batik Cilacap kurang kompak. Akibatnya, selalu mudah dipecah belah hingga tidak solid saat mendapat tantangan produk unggulan di daerahnya sendiri. “Mudah-mudahan saja teman-teman anggota Klaster Batik Cilacap semakin sering bertemu dan mampu melahirkan standar produk sebagaimana yang diinginkan pemakai batik di Cilacap,”imbuhnya.(yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: