Belum Juga Diresmikan, Jembatan Apung Ambruk, Puluhan Siswa Tercebur ke Segara Anakan
CILACAP-Belum juga diresmikan, konstruksi jembatan apung yang lagi dirancang pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ambruk, Kamis (1/12). Jembatan yang diklaim sebagai jembatan apung pertama di Indonesia dan menghubungkan Cilacap daratan dengan Kampung Laut di Dermaga Motean, terbelah menjadi dua bagian. Jembatan ambruk setelah dinaiki 25 siswa. Informasi yang dihimpun Radar Banyumas, awalnya jembatan sudah dipasang palang karena belum siap dipakai. Saat itu, pekerja nampak mondar-mandir di konstruksi jembatan karena tengah dalam tahap pemasangan angkur. Melihat pekerja mondar-mandir, sejumlah siswa kemudian naik ke atas jembatan karena dikira sudah aman. Celakanya, puluhan siswa itu ada yang berhenti di satu titik, dan ada yang berkumpul di titik yang lain. Akibatnya, beban terpusat di lokasi hingga kemudian ambruk. Seluruh siswa yang berada di atasnya kemudian tercebur ke laut. "Anak-anak terus ditolong. Mereka selamat, tapi lecet-lecet," ujar Kuwatman, salah satu warga Cilacap, kemarin kepada Radar Banyumas. Dia menambahkan, sekitar pukul 09.00 dirinya sempat melintas di lokasi jembatan dan sempat mengabadikan bangunan mengapung itu. Menjelang siang, dia mendapatkan informasi kalau jembatan tersebut ambruk hingga dirinya langsung menuju lokasi. Di sana, dia mendapati puluhan orang sudah berkumpul. "Pagi sempat lewat. Begitu dapat kabar langsung ke sana," katanya. Koordintor penarik jembatan apung, Kustoro mengatakan, sebenarnya jembatan ini belum dioperasikan dan masih dalam tahap pengerjaan. Aktivitas pekerja terus memasang sejumlah batang jembatan "Jembatan ini masih dalam tahap seting. Belum bisa dilewati," ujarnya. Dia merinci, saat kejadian seluruh pekerja tengah beristirahat. Sebelumnya, mereka sudah memasang penghalang sebagai tanda jembatan tertutup bagi siapapun. Namun demikian, sekitar 25 siswa itu masuk ke jembatan yang tengah dalam tahap pekerjaan akhir itu. "Mereka masuk. Memang tidak berhenti di satu titik, tapi ada yang jalan dan berhenti. Lalu jembatan ambruk dan itu semua ada di depan mata saya persis," katanya. Sebelum istirahat, pekerja sempat merubah setingan tali sling yang mengikat media apung jembatan. Namun hal ini berakibat pada perubahan material jembatan hingga tali sling kembali direkatkan dengan kuat. "Tali sling sempat dibuka, tapi lalu dikencangkan lagi. Semua ini karena jembatan masih dalam tahap seting akhir," katanya. Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jembatan itu terdiri dari tiga sub bagian. Masing-masing sub panjangnya 23 meter total panjang jembatan itu 69 meter. Kemudian, pada 6 November lalu ditarik ke tempat pemasangan dari Majingklak, Pangandaran ke Dermaga Motean, Kampung Laut. (har/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: