Retakan Longsor Baru di Palugon Wanareja Cilacap Seluas Tiga Hektar

Retakan Longsor Baru di Palugon Wanareja Cilacap Seluas Tiga Hektar

WANAREJA - Tingginya kerawanan tanah longsor di Wilayah Palujantung (Palugon, Jambu, Cigintung), bukanlah isapan jempol semata. Daerah ini hampir tiap tahun terjadi tanah longsor dan mengakibatkan kerusakan pada rumah dan sarana infrastruktur umum. Demikian juga dengan lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat setempat. "Luas retakan mencapai 3 ha dan berada di perbukitan. Panjang retakan mencapai 100 m dengan kemiringan hingga 50 derajat. Jika tanah ini terus bergerak, panjang luncuran diperkirakan bisa mencapai 150 m ke arah dasar bukit," - Martono - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Kondisi ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap berencana mengundang Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk melakukan survey. Targetnya adalah Desa Palugon. "Kita akan mengundang badan geologi untuk mensurvey," ujar Kepala BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Martono, saat dihubungi Radarmas melalui sambungan telepon, Kamis (17/11) kemarin. Dia menjelaskan, rencana mengundang badan yang berkantor di Bandung tersebut dilakukan setelah adanya pergerakan tanah di Dusun Gedog RT 04 RW 05 Desa Palugon pada pekan lalu. Pasca kejadian, tanah masih terus bergerak hingga membuat warga setempat mulai khawatir. Kejadian ini pertama kali dilaporkan ke BPBD pada Jumat (11/11) lalu dan mengakibatkan 1 rumah warga harus dikosongkan. Rumah milik Tarno harus dikosongkan karena berada di zona retakan. "Luas retakan mencapai 3 ha dan berada di perbukitan. Panjang retakan mencapai 100 m dengan kemiringan hingga 50 derajat. Jika tanah ini terus bergerak, panjang luncuran diperkirakan bisa mencapai 150 m ke arah dasar bukit," katanya. Dia mengatakan, zona retakan berada di perkebunan dan lahan milik warga setempat. Sementara perumahan warga berada di luar, kecuali milik Tarno. Dia bersama 4 anggota keluarganya saat ini harus mengungsi ke rumah kerabat yang dianggap lebih aman dari ancaman tanah longsor. "Hanya satu rumah yang terancam. Retakan berada di kebun rakyat," katanya. Untuk sementara, pihaknya bersama aparat desa setempat sudah meminta warga untuk berhati-hati kala beraktifitas di kebun dan lahan. Jika hujan turun, warga diminta untuk sesegera mungkin meningglkan zona retakan. Pihaknya bersama aparat desa juga sudah memasang rambu di areal 3 ha tersebut. "Kita himbau agar masyarakat berhati-hati terutama saat hujan turun," katanya. (har/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: