Tebing Curam, Jalur Nasional Jawa Tengah - Jawa Barat Rawan Longsor

Tebing Curam, Jalur Nasional Jawa Tengah - Jawa Barat Rawan Longsor

Jalur Karangpucung-Wringinharjo Ditarik Provinsi CILACAP-Jalur selatan nasional yang rawan longsor mulai dari perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat hingga ujung timur Kecamatan Wanareja, terus diwaspadai. Pasalnya, sepanjang ruas jalan tersebut kerap terjadi longsor hingga memaksa pengalihan kendaraan dari arah Jawa Tengah maupun Jawa Barat. "Tim penanganan jalan ini harus terus berkoordinasi. Dari kabupaten bisa dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), perkebunan (PTPN IX) dan semua instansi terkait. Termasuk dinas provinsi atau instansi pusat," ujar anggota Komisi C DPRD Kabupaten Cilacap, Hermawan Santosa, Selasa (15/11) kemarin. Lokasi sepanjang jalan itu, katanya, sudah masuk kategori rawan longsor. Terlebih lagi sudah berulang kali terjadi longsor dan mengakibatkan arus lalu lintas terhambat. Kerawanan disana diperparah oleh tebing curam yang membuat pergerakan tanah makin mudah terjadi, terutama saat hujan deras. "Di sana rawan longsor karena tebing sangat curam," katanya. Dia menegaskan, kordinasi ini sangat penting untuk bisa mengantisipasi, menangani hingga evaluasi. Terlebih, jalur ini sangat vital karena merupakan jalan nasional yang menghubungkan Jawa bagian Selatan. Dan kordinasi ini harus dilakukan dengan diawali peninjauan lapangan bersama-sama. Dari sanalah, kata dia, baru diketahui titik rawan untuk dilakukan penanganan bersama-sama. "Kordinasi harus di lapangan agar tahu titik mana saja yang rawan," ujarnya. Dia menambahkan, kordinasi di lapangan harus dilanjutkan dengan agenda serupa untuk mengambil keputusan tepat. Sekali lagi, dia mengharuskan, rapat ini kembali harus melibatkan semua pihak. Dengan demikian, bisa diambil sebuah keputusan tepat dan diketahui bersama. Dia meminta adanya penempatan alat berat dan harus sedekat mungkin dengan areal rawan longsor. Dengan demikian, penangan saat longsor bisa dilakukan lebih cepat. Dia juga meminta agar penerangan di lokasi rawan longsor harus diperhatikan. Ini untuk mengantisipasi longsor pada malam hari dan akan membantu penanganan bencana tersebut. "Penerangan juga harus dijaga. Kalau ada lampu yang mati segera diperbaiki," katanya. Langkah teras sharing seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, bisa menjadi pertimbangan tersendiri diwaktu mendatang. Selain itu, pohon yang sudah miring harus segera ditebang. Jika tidak, saat hujan angin akar akan terangkat dan membuat pohon tumbang. Tanah dibawah pohon ini akan mudah bergerak dan mengakibatkan longsor. "Teras sharing seperti kemarin dilakukan akan membuat air tidak langsung menghujam ke dalam tanah yang membuat tanah mudah longsor," tandasnya. Disisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap diperkirakan bisa menghemat anggaran untuk perawatan jalan hingga mencapai ratusan juta. Anggaran yang ada sebelumnya terserap untuk perawatan ruas jalan Karangpucung-Wringinharjo sepanjang kurang lebih 10 KM. Jalan tersebut sejak tahun ini ditarik oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Sebagai contoh, ruas Karangpucung-Cinangsi sepanjang kurang lebih 4,6 KM, tahun ini menyerap Rp 100 juta untuk perawatan saja. Sementara anggaran untuk peningkatan jalan berupa cor beton tahun ini menyerap Rp 750 juta. Tahun sebelumnya lebih tinggi lagi dan mencapai Rp 1,5 M. Kepala Dinas Bima Marga SDA ESDM Kabupaten Cilacap, Risdiyanto melalui UPT Dinas Bina Marga SDA ESDM Majenang mengatakan, dana yang sebelumnya untuk ruas jalan itu akan diarahkan ke lokasi lain. Prioritasnya adalah jalan kabupaten yang masih memerlukan perbaikan dan peningkatan. "Anggaran akan dialihkan setelah Karangpucung-Wringinharjo jadi kewenangan provinsi," ujarnya. Dia menjelaskan, anggaran perawatan ruas Karangpucung-Cinangsi senilai Rp 100 juta sebelumnya hanya untuk merawat jalan sepanjang 2 KM. Sisanya, harus dilakukan peningkatan berupa cor beton mengingat tingkat kerusakan sudah diatas 20 persen. Sementara syarat untuk bisa dilakukan perawatan, tingkat kerusakan harus dibawah 20 persen. "Hanya dua kilometer saja karena sisanya sudah harus ditingkatkan," katanya. Karena sudah ditarik provinsi, lanjutnya perbaikan dan perawatan jalan juga menjadi kewenangan Pemprov Jawa Tengah. Tahun ini, perbaikan dan perawatan belum dilakukan. Namun diperkirakan pemprov baru akan menganggarkan perbaikan ataupun perawatan ruas jalan itu mulai tahun depan. "Kemungkinan mulai tahun depan," katanya. Sebelumnya, Pemkab Cilacap sudah melakukan perbaikan dan peningkatan jalan dengan cor beton di sejumlah titik. Mulai dari perbatasan Karangpucung-Gandrungmangu. Demikian juga dengan sejumlah titik di Kecamatan Karangpucung dan Gandrungmangu. Sedangkan dari arah Wringinharjo-Cinangsi sudah dilakukan pengaspalan ulang oleh dinas. "Dua tahun ini ada cor beton di sejumlah titik," tandasnya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: