Tugaskan Tim Monitoring , KPU Cilacap Awasi Ketat Tahapan Pencocokan dan Penelitian

Tugaskan Tim Monitoring , KPU Cilacap Awasi Ketat Tahapan Pencocokan dan Penelitian

CILACAP-Tahapan pilkada Cilacap terus dimatangkan. Salah satunya proses pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih di masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Komisioner KPU Kabupaten Cilacap sendiri terus melakukan pemantuan ke PPK – PPK. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pendataan yang salah dari petugas maupun saat memasukan ke data elektronik. pilkada-cilacap-kpu-tugaskan-tim-monitoring Seperti saat pemantaun di PPK Kecamatan Adipala. Para petugas melakukan pengecekan ke data komputer PPK. Pantauan yang dilakukan komisioner KPU dilakukan untuk memberikan motivasi bagi PPK untuk bekerja secara teliti dan sesuai aturan. Sehingga, data yang dihasilkan merupakan data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Komisioner KPU Kabupaten Cilacap Akhmad Kholil kepada Radarmas menjelaskan , proses coklit masih terus berlangsung. Pantauan di tiap PPK yang dilakukan ditujukan untuk memastikan bahwa coklit berjalan dengan baik dan lancar. “KPU Kabupaten Cilacap menugaskan tim untuk melakukan monitoring coklit ke kecamatan-kecamatan,”kata dia. Hal itu diharapkan membantu PPK yang mungkin ada persoalan atau masih belum sepenuhnya paham soal coklit. Karena itu, PPK dipersilahkan untuk memanfaatkan monitoring yang dilakukan petugas dari KPU Kabupaten Cilacap. “Kalau ada persoalan kemudian tim belum bisa menyelesaikan, bisa langsung datang ke KPU Cilacap,”katanya. Dikatakan dia, saat ini hasil coklit sedang disusun. Sebagian masih dalam proses. Karena itu, setelah semua data selesai dicoklit, maka akan diketahui hasilnya. Hasil coklit nantinya akan sangat berguna bagi pelaksanan pemungutan suara. “Mudah-mudahan tidak ada kendala di lapangan. Kalau pun ada, semoga bukan persoalan yang mendesak,” kata dia. Sementara itu, coklit di desa-desa rupanya mengalami sejumlah kesulitan. Salah satunya soal banyaknya warga yang sudah masuk daftar namun tidak berada di rumah. Rata-rata, dalam satu RT jumlahnya mencapai puluhan bahkan ratusan. “Kendala yang ada di lapangan sampai saat ini masih banyaknya warga yang sudah ada datanya di Kartu Keluarga. Namun keberadannya sedang tidak di rumah,”kata Wantinik (44) salah seorang petugas Coklit. Menurut dia, saat dilakukan pencocokan sudah masuk dalam daftar kartu keluarga. Namun banyak diantaranya yang masih berada di luar kota bahkan luar negeri. Kemungkinan tidak bisa menggunakan hak pilihnya. (yan/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: