Pesta Miras Oplosan di Binangun Berujung Maut

Pesta Miras Oplosan di Binangun Berujung Maut

Dua Masih Dirawat Intensif, Dua Rawat Jalan CILACAP- Tujuh orang warga Binangun, Cilacap keracunan akibat pesta miras oplosan, Rabu (5/10) malam lalu. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, Jumat (7/10) kemarin, satu orang korban bernama Agus Sutarno alias Puying akhirnya meninggal dunia. grafis-miras-oplosan Pesta miras itu digelar di rumah Roto, warga Desa Kepudang, Kecamatan Binangun, sekira jam sembilan malam. Informasi yang dihimpun Radar, Agus Sutarno yang berumur 32 tahun itu sempat mendapat perawatan di RS Siaga Medika selama satu malam. Namun nyawa buruh serabutan itu tidak bisa diselamatkan. Warga desa Kepudang tersebut meninggal sekira pukul 06.00, Jumat (7/10). Jenasah sudah dimakamkan di pemakaman desa setempat. Kasi Tramtibum Kecamatan Binangun H Mujo Wahono S.Sos menuturkan, mereka yang terlibat pesta miras ialah, Riswanto (40), Teguh (30), Gusta (50), Saryan (40), Edi (36), Samyono, dan Agus Sutarno (32). "Semuanya warga Desa Kepudang," kata dia, semalam. Dia menuturkan, pihaknya mengetahui ada kejadian tersebut usai ada warga yang melapor. Namun , sewaktu petugas datang ke TKP, semua warga yang keracunan miras oplosan itu sudah tak ada di lokasi. Ada diantaranya yang sudah diangkut ke rumah sakit. " Kabar adanya warga yang meninggal akibat miras oplosan, membuat kami dan polisi kemudian melakukan pengecekan," kata dia. Sementara Kapolsek Binangun AKP Musthofa mengatakan, polisi tengah mengumpulkan bukti dan informasi terkait pesta miras tersebut. Kapolsek mengaku sudah mengerahkan anggotanya untuk mencari tahu bagaimana sesunggguhnya pesta miras oplosan itu terjadi. "Kita juga ingin tahu, apa saja yang dioplos," kata dia. Di bagian lain, salah satu korban miras oplosan yang dirawat di RS Siaga Medika ialah Edi. Orang tua dari Edi yakni Nur Yadi menjelaskan, pihak keluarga tidak mengetahui persis peristiwa tersebut. "Hari Rabu, anak saya seharusnya kerja setengah hari di proyek pembangunan. Tapi dia baru sampai ke rumah pada malam hari," kata dia. Nur Yadi mengaku, tidak menaruh curiga kepada korban. Sebab, tidak ada kejanggalan saat korban sampai di rumah. Namun, Kamis pagi harinya, korban tetap saja tiduran di dalam kamar sambil mengeluh pusing dan mual-mual. Oleh isterinya, dia ditawari untuk berobat ke dokter namun menolak. "Saya sempat heran kenapa anak saya mengeluh pusing dan mual-mual tetapi tidak mau diajak berobat. Padahal, banyak orang yang sakit minta berobat. Ini diajak berobat malah menolak," tuturnya. Karena terus mengeluhkan sakit yang dirasa, akhirnya Nur Yadi tetap membawa korban ke rumah sakit. Kamis malam, korban dibawa ke RS Aghisna Medika Kroya, "Namun, pihak rumah sakit menyarankan agar dirujuk ke RS Siaga Medika Banyumas, " jelasnya. keluarga-korban-keracuanan-oplosan-tengah-menunggu-didepan-ruang-icu-rsu-siaga-medika-1 Nur Yadi menuturkan, saat ini anaknya harus dirawat di ruang ICU. Sebab, menurut dokter RS Siaga Medika Banyumas, kesadaran anaknya sangat lemah. "Tadi sempat disarankan untuk cuci darah. Keluarga sudah siap. Tapi, kemudian dokter mengabarkan cuci darah tidak perlu dilakukan sebab kondisi pasien sudah mulai membaik," terangnya kepada Radarmas. Humas RS Siaga Medika Banyumas Edi Sulistyo membenarkan adanya pasien yang masuk dengan indikasi keracunan minuman beralkohol. Namun, pihaknya tidak mengetahui pasti kandungan kimia apa saja yang masuk ke tubuh pasien. "Penyebab pastinya kami tidak dapat menjelaskan, Tapi, jelas ada dugaan dan indikasi keracunan minuman keras oplosan," jelasnya. Dia mengatakan, setidaknya ada lima orang yang masuk ke RS Siaga Medika dengan domisili yang sama. Dua orang datang dengan rujukan, dan tiga orang lainnya datang sendiri tanpa surat rujukan. "Dari dua orang yang masuk dengan rujukan, satu diantaranya tidak tertolong karena tingkat kesadaran pasien saat masuk, sangat rendah. Dari angka normal minimal 14, pasien itu masuk dengan angka kesadaran 3," tuturnya. Akhirnya, nyawa pasien tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia di rumah sakit. Saat ini, ada dua pasien dengan domisili sama, yang masih menjalani perawatan intensif. "Satu pasien dirawat di ruang ICU, satu lagi menjalani perawatan di ruang Lily. Sedangkan dua pasien lainnya, menjalani rawat jalan," ujarnya. (mif/yan/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: