Ganggu Jaringan, Pohon Peneduh di Taman Kota Majenang Dipangkas
MAJENANG - Sejumlah pohon peneduh di depan Taman Kota Majenang, terpaksa dikepras oleh petugas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Langkah ini dilakukan karena dahan dianggap mengganggu kabel jaringan telepon yang berada tepat diatas pepohonan disana. "Tepat di atas pohon ada kabel telepon jadi harus dikepras," ujar Kepala UPT DCKTR Majenang, Slamet Santoso, Jumat (19/8) kemarin. Ditambahkannya, pengeprasan dahan dan ranting ini dilakukan berkala dengan memperhatika kondisi pepohonan peneduh yang ada di seluruh Majenang. Salah satu pertimbangannya adalah dahan yang terlalu menjorok ke jalan atau terlalu panjang. Hal ini dianggap membahayakan pengendara karena pohon peneduh berada ditepi jalan protokol. "Kalau sudah terlalu panjang ya kita potong," katanya. Pertimbangan lain adalah jika pihaknya menerima laporan dari masyarakat. Warga kerap meminta petugas untuk memangkas dahan yang sudah lapuk ataupun untuk keperluan lain. Misal pohon ini ada di halaman dan tepat dibawahnya akan dibuat pintu. Demikian juga dengan alasan lainnya yang kerap dilontarkan warga. "Kalau ada laporan warga kita tindak lanjuti," katanya. Menurutnya, pemangkasan ini akan dilanjutkan ke pohon di lokasi lainnya. Hanya saja pihaknya tidak bisa melakukannya sekaligus karena keterbatasan tenaga. Bisa jadi, dalam sehari petugas hanya bisa merampungkan pengeprasan di satu titik saja. "Tenaga kita terbatas hingga harus bertahap," katanya. Seperti yang terpantau Radarmas Jumat kemarin. Nampak hanya ada 2 petugas yang melakukan pengeprasan di depan taman kota. Mereka harus memanjat pohon dan memangkas dahan dengan menggunakan alat seadanya. Tidak ada gergaji mesin yang bisa mempercepat proses kerja. Setelah itu, kedua petugas tersebut harus membersihkan dahan dan membawanya ke tempat pembuangan sementara. (har/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: