Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg untuk Kabupaten Purbalingga
PURBALINGGA – Menjelang libur cuti bersama dan libur lebaran 2018, PT Pertamina (Persero) menambah pasokan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Purbalingga. Ada tambaha lima persen pasokan elpiji 3 kilogram yang akan didistribusikan pada H-7 hingga H+7 lebaran. "Pada bulan Juni ini, pasokan reguler elpiji 3 kilogram sebanyak 605.700 tabung. Jadi dengan adanya penambahan lima persen, maka total ada pasokan elpiji 3 kilogram sebanyak 635.680 tabung," jelas Koordinator Agen Elpiji 3 Kilogram Kabupaten Purbalingga DPC Hiswana Migas Banyumas Hendy Setyo Mulyo, Kamis (7/6) petang. TATA ELPIJI : Dua orang pekerja tengah menata elpiji 3 kilogram yang akan didistribusikan ke agen.ADITYA/RADARMAS Menurutnya, tambahan pasokan sebanyak 29.960 tabung, rencananya akan didistribusikan mulai H-7 hingga H+7 lebaran. "Dengan adanya tambahan pasokan, diharapkan tidak terjadi kelangkaan pasokan elpiji 3 kilogram di Purbalingga," terangnya. Dia juga mengungkapkan, PT Pertamina (Persero) akan menambah lagi pasokan elpiji 3 kilogram jika dianggap perlu. "Jumlah tambahannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat," imbuhnya. Untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram, Hiswana Migas membuka pangkalan siaga di 239 desa/kelurahan. Pangkalan siaga diwajibkan tetap buka melayani konsumen, sekalipun pada hari-H Lebaran selama stok belum habis. “Jika lebaran tahun lalu kami hanya menyediakan satu pangkalan siaga di setiap kecamatan, kali ini kami (agen) menyediakannya di setiap desa/kelurahan. Mereka wajib buka saat H-7 hingga H+7 lebaran,” ujarnya. Sementara itu, Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram masih mengacu pada Surat Keputusan Gubenur Jawa Tengah, yakni Rp 15.500 untuk sub penyalur/pangkalan. Hendy menyampaikan, jika ada pangkalan yang menjual melebihi HET tersebut bisa dilaporkan ke agen atau ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag). “Jika ada pangkalan yang menjual melebihi HET akan kami beri pembinaan atau teguran. Jika sudah tiga ditegur masih melanggar, kami akan melakukan pemutusan hubungan usaha,” katanya. Meski demikian, jangkauan kontrol atau tanggungjawab pengendalian harga dari agen, hanya pada sampai sub penyalur atau pangkalan. Kontrol harga tidak sampai pada pengecer. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mengutamakan membeli elpiji di pangkalan. “Memang kadang ada pengecer yang menjual elpiji dari Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Namun itu sudah di luar tanggung jawab kami. Itu biasanya terjadi karena pengecer menjual ke pengecer lainnya, sehingga mata rantai distribusi terlalu panjang. Saran kami, masyarakat bisa membeli di pangkalan,” ungkapnya. (tya/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: