Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNSOED Laksanakan Uji Kompetensi, Menggandeng LSP Pertani
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UNSOED for Radarmas- Dekan Fakultas Pertanian UNSOED, Dr Ir Anisur Rosyad, MS menyampaikan sambutan pembukaan Program Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Kompetensi Fasilitator Penyuluh Pertanian Belisensi BNSP, Rabu (22/6) di Hotel Surya Yudha Purwokerto. PURWOKERTO - Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menyelenggarakan Program Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Kompetensi Fasilitator Penyuluh Pertanian. Kegiatan yang berlangsung mulai Rabu (22/6) sampai Jumat (24/6) ini, berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Total peserta program tersebut ada 28 orang. Diikuti oleh mahasiswa D3, S1, dan Pasca Sarjana, serta Penyuluh Pertanian dan Dosen Fakultas Pertanian UNSOED. Dibuka dengan sambutan Dekan Fakultas Pertanian UNSOED, Dr Ir Anisur Rosyad, MS yang mengapresiasi kegiatan ini. Dan mengharapkan lulusan mahasiwa memiliki keahlian yang menjual di level masyarakat. Sedangkan dosen dan akademisi menambah kompetensi dan keterampilan. "Sesuai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), agar memiliki daya saing dengan universitas lain," paparnya. Sementara itu, Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Budi Dharmawan, SP, MSi, PhD mengatakan, fasilitator penyuluh pertanian dirasa penting, terutama di dunia kerja. Hal itu bisa jadi bekal mahasiswa Fakultas Pertanian UNSOED setelah lulus. "Tujuan utamanya untuk daya saing alumnus, harus dibekali keahlian yang dibutuhkan di masyarakat," katanya. Dikhawatirkan, jika meluluskan mahasiswa tidak memiliki daya saing yang spesifik, tidak bisa berkompetisi. Dengan program ini, diharapkan alumnus nantinya bisa beradaptasi di dunia kerja, dan memberikan kontribusi nyata. https://radarbanyumas.co.id/dua-profesor-baru-dikukuhkan-di-unsoed-fakultas-perikanan-dan-ilmu-kelautan-catat-sejarah/ Budi menuturkan, pada kegiatan ini, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Nusantara, yang terlisensi dengan BNSP. Pada dua hari awal, diberikan pemaparan materi di Hotel Surya Yudha Purwokerto dari LSP Pertanian Nusantara. Hari terakhir berupa uji kompetensi di Laboratorium Pemasaran Agribisnis Fakultas Pertanian UNSOED. Peserta Program Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Kompetensi Fasilitator Penyuluh Pertanian menjalankan uji kompetensi, Jumat (24/6) di Laboratorium Pemasaran Agribisnis, Fakultas Pertanian UNSOED. Foto Laily Media/Radar Banyumas "Pesertanya tidak hanya dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UNSOED, ada juga petani atau praktisi langsung," tuturnya. Ketua LSP Pertanian Nusantara, Dr Muhamad Nurdin Yusuf, SE, MP menyampaikan, uji kompetensi ada dua cara, pertama dengan Assesment, dan kedua dengan Porto Folio. Untuk uji kompetensi di Fakultas Pertanian UNSOED, dilakukan secara Assesment. "Outputnya sama, bukan lulus dan tidak lulus, tapi berkompeten dan belum berkompeten," papar Nurdin yang juga sebagai Asesor. Adapun sistem penilaian untuk tiga hal, meliputi pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan sikap (attitude). Uji kompetensi ini pada dasarnya memverifikasi pengetahuan yang dimiliki peserta. Jika cocok, otomatis mendapat sertifikat kompetensi. Adapun hasilnya langsung diumumkan di akhir kegiatan. Untuk sertifikat kompetensi yang dimiliki berlaku selama tiga tahun. Untuk memperpanjang sertifikat, mengikuti uji kompetensi dengan konsep sama, tiga tahun kemudian. Nurdin mengharapkan, dosen Fakultas Pertanian UNSOED yang memiliki Sertifikat Kompetensi Penyuluh Pertanian, bisa melanjutkan untuk Asesor Kompetensi. (rdr/ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: