Tangani Laporan Kabar Dua Santriwati di Kebasen Diculik dan Diperkosa, Polresta Banyumas Pastikan Itu Kabar Bo

Tangani Laporan Kabar Dua Santriwati di Kebasen Diculik dan Diperkosa, Polresta Banyumas Pastikan Itu Kabar Bo

BANYUMAS - Beberapa waktu lalu, dua santriwati salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Kebasen dikabarkan menjadi korban penculikan. Mereka adalah H (14) warga Subang dan R (14) warga Jakarta. Kapolresta Banyumas melalui Kasat Reskrim, Kompol Berry mengatakan awalnya, keduanya dikabarkan merupakan korban penculikan hingga perkosaan. H dan R mengaku menjadi korban penculikan saat mereka sedang membeli jajan di belakang pondok pesantren mereka yang berada di wilayah Kecamatan Kebasen.  Kabar itu tersebar luas di masyarakat. Sehingga orang tua keduanya langsung melaporkan ke Polsek Wangon. “Sebelum dilakukan penyelidikan, kerabat korban sempat mengadukan ke Polsek Wangon mengenai kasus penculikan tersebut,” kata Berry. Untuk mendalami pengakuan dari kedua santriwati tersebut, Kanit  Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPA) melaksanakan konseling kepada kedua santriwati.  https://radarbanyumas.co.id/ini-yang-dilakukan-dua-santriwati-yang-mondok-di-kebasen-saat-kabur-polresta-banyumas-masih-lakukan-pendampingan/ "Setelah dilakukan pendekatan dan konseling oleh Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Banyumas Ipda Metri Zul Utami, kedua santriwati mengarang cerita bohong. Mereka akhirnya mengakui mereka hanya kabur karena tak betah di pesantren,” katanya Sehingga dapat dipastikan, kabar penculikan dan pemerkosaan dua orang santriwati merupakan kabar bohong. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: