Gubrak Lesung Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Oleh Kemendikbud, Masuk Daftar Kebudayaan Khas Banyumas

KHAS BANYUMAS: Ibu-ibu dusun Kalibacin Desa Mandirancan, Kebasen memainkan musik gubrak lesung saat perayaan 17 Agustus 2020 lalu. Gubrak lesung kini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS GUBRAK Lesung yang jadi kebudayaan Banyumas, ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dengan begitu, Gubrak Lesung memiliki sertifikat sebagai kebudayaan khas Banyumas. Kepala Seksi Pengelolaan dan Pelestarian Tradisi Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Mispan mengatakan, tahun ini menyerahkan lima WBTB pada Kemendikbud. Ada Wayang Bawor, Mendoan Tempe, Gubrak Lesung, Ebeg, dan Kentongan. https://radarbanyumas.co.id/wayang-suket-purbalingga-jadi-warisan-budaya-nasional-masih-sering-dimainkan-di-desa-langgar-kecamatan-kejobong/ "Yang lolos sertifikat baru Gubrak Lesung, jadi kabupaten lain tidak bisa mengusulkan Gubrak Lesung," katanya. Mispan menuturkan, pada penilaian pertama, Gubrak Lesung, Mendoan, Wayang Bawor, dan Ebeg lolos tanpa catatan. Namun pada penilaian kedua hanya Gubrak Lesung yang lolos. Berdasarkan penilaian, ketiganya kurang pendukung kajian akademis. Dinporabudpar Banyumas akan mengirimkan lagi untuk sertifikat WBTB tahun depan. "November ini kita kirim lagi data yang dibutuhkan ke Kemendikbud," tuturnya. Selain ketiga WBTB tersbut, tahun ini Banyumas juga mengusulkan Jenang Mersi, Soto Sokaraja, Klanting Sokaraja, Karawitan Gagrag Banyumas, unggah-unggahan adat, Sambetan, dan lainnya. "Sambetan merupakan produk yang bisa menangkal virus covid-19," jelas Mispan. Dia pun menyampaikan, akan menyisir lagi identitas Banyumas. Berupa ritual tradisi Pakeong. Di mana ritual tradisi tersebut dilakukan untuk mengdatangkan hujan. Sementara itu, sampai saat ini kebudayaan Banyumas yang sudah bersertifikat WBTB ada getuk goreng, Langger, Begalan, dan calung. Mispan pun mengharapkan bisa mengajukan sertifikat untuk tradisi lisan. (ely)

Sumber: