Ratusan Kilo Gurameh Mati Mendadak

Ratusan Kilo Gurameh Mati Mendadak

MENINJAU : Perangkat Desa Petarangan saat meninjau lokasi budidaya gurameh. FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS Petani Alami Kerugian Puluhan Juta KEMRANJEN - Kerugihan besar menghantui petani gurameh yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan Mina Bariqli, Desa Petarangan Kecamatan Kemranjen. Pasalnya, sudah hampir dua bulan ini, puluhan kilogram gurameh baik indukan maupun anakan mati mendadak. "Sejak mulai ada gerimis dan hujan, Gurameh mati merata di semua pemilik kolam. Sekali ada kematian bisa mencapai 60 kilogram gurameh," terang anggota Mina Bariqli, Marno, Kamis (20/9). Dijelaskannya, perubahan cuaca ditengarai sebagai pemicu matinya ikan Gurameh. Meski sudah diantisipasi dengan pemberian antibiotik dan garam, Gurameh tetap tidak dapat bertahan. Akibatnya, petani Gurameh mengalami kerugian mencapai puluhan juta. Menurutnya, kematian massal dalam kategori parah. Sebab, angka kematian mencapai 50 persen. Ketika Gurameh terindikasi akan mati, sudah sulit tertolong. Pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah terjadi hal tersebut. Kematian massal berdampak pada kelangkaan indukan Gurameh. Akibatnya, harga telur gurameh melonjak hingga Rp 80 dari sebelumnya hanya Rp 50. Terpisah, Kepala Desa Petarangan Zaenul Mustofa menuturkan, Desa Petarangan merupakan sentra produksi Gurameh. Kelompok budidaya ikan Mina Bariqli memiliki 25 anggota. Sedangkan untuk kolam jumlah mencapai ratusan. "Gurameh di berbagai wilayah sedang pada mati. Termasuk di Desa Petarangan terdampak juga," kata Zaenul menambahkan di Kantor Desa Petarangan. (fij/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: