Banyumas-Brebes Macet 15 Jam
MACET PARAH : Sejumlah kendaraan besar yang terjebak macet di jalur Kranggan, Kamis (20/9). ALI IBRAHIM/RADARMAS PEKUNCEN - Arus lalulintas di wilayah perbatasan Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Brebes macet total, Kamis (20/9). Karena pengecoran jalan ini membuat sejumlah kendaraan baru bisa melintas setelah 15 jam. Amin Pamuji (49) warga Cilacap. Pengemudi truk tronton ini mengaku sudah dari semalam terjebak kemacetan di wilayah Pekuncen. Padahal muatan gandum yang akan dibawanya ke Cirebon harus sampai di lokasi pagi ini. "Jam 19.000 sudah kena macet di daerah Cikawung Pekuncen, jam 24.00 baru bisa jalan meski merayap, terus kena macet lagi di SPBU Kranggan sampai sekarang," katanya. Dia mengaku hanya bisa pasrah terjebak kemacetan hingga berjam- jam lamanya. Jika dikalkulasi, Pamuji sudah 15 jam di tempat tersebut. "Tadi sedang tidur di truk, dibangunkan sopir lainnya suruh siap-siap. Sudah bisa jalan katanya," ujar Pamuji. Pantauan Radarmas, kemacetan pada Kamis (20/9) kemarin lebih parah dari kemacetan yang terjadi sehari sebelumnya. Tak hanya jalur utama lintas tengah yang arus lalu lintasnya berhenti total. Di jalan alternatif perkampungan terutama di simpang pertemuan dengan jalan nasional ini terlihat padat merayap. Pengemudi yang tidak sabar berusaha berputar arah. Namun justru semakin menambah keruwetan arus lalulintas. Kondisi jalan macet ini juga dikeluhkan Rosadi pengemudi truk box yang membawa muatan cat dari Purwokerto. "Ya mau gimana lagi, macetnya parah. Sudah dua jam lebih disini (Kranggan, Pekuncen) terjebak macet. Padahal cuma mau ngantar barang ke Bumiayu. Setelah itu nganter ke Cilacap," kata Rosadi (40) pengemudi truk box yang membawa muatan cat dari Purwokerto. Kanit Dikyasa Polres Banyumas Iptu susanto yang mengatur lalulintas mengatkaan, kemacetan dipicu lantaran banyak kendaraan yang "ngeblong". Bahkan di perbatasan dengan Bumiayu menjadi tiga jalur. "Ada yang nyerobot saja, padahal sudah kami arahkan untuk bergantian, jadinya yang belakang ikut-ikutan dan menambah parah," pungkasnya. (ali/why)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: