Bansos untuk Mbah Tasem Sudah Tercover
DIKUNJUNGI : Mbah Tasem saat dikunjungi Danramil 11/Kemranjen Kapten Cba Ahmad Mansur bersama Forkopimca Kecamatan Kemranjen, kemarin. KODIM FOR RADARMAS KEMRANJEN - Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Kemranjen membantah jika nenek Tasem, warga Desa Kecila Kemranjen yang terpaksa hidup dengan satu kaki itu minim perhatian. "Ada datanya. Nenek Tasem itu menerima rastra dan PKH. Dia gabung di dalam Kartu Keluarga anaknya. Sedangkan bantuan itu bukan by name. Rastra dan PKH penerima manfaat adalah keluarga," jelas TKSK Kecamatan Kemranjen Eka Septri, Selasa (18/9). Sehingga secara personal, nenek Tasem tidak menerima bantuan tersebut. Sebab telah tercover di dalam kartu keluarga anaknya. Sementara itu, rumah nenek Tasem juga sudah pernah mendapatkan bantuan. Yakni sebagai salah satu penerima program rumah tidak layak huni (RTLH). Tidak hanya itu, PNPM juga memberikan kucuran dana secara rutin untuknya. "Sejak dulu sudah banyak bantuan. Kalau nenek ingin memperoleh bantuan sendiri, buat Kartu Keluarga sendiri, pisah dengan anaknya," seloroh Eka. Atau, kata Eka, apabila ingin lebih diperhatikan pemerintah maka tinggal saja di panti sosial. Sehingga kehidupan nenek Tasem terjamin. Ketimbang hidup di rumah tanpa kasur dan fasilitas lainnya. "Sekarang mau apa tidak tinggal di panti? Masalah kemiskinan bukan hal mudah untuk diselesaikan. Bantuan yang diterima untuk konsumtif. Berapapun nominal, akan habis juga," ujar Eka. Di sisi lain, Danramil 11/Kemranjen Kapten Cba Ahmad Mansur bersama Forkopimca Kecamatan Kemranjen melaksanakan anjangsana ke tempat Mbah Tasem, Selasa (18/9). Kunjungan dimaksudkan untuk memberikan sembako dan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti diberitakan sebelumnya, Tasem (75), adalah warga Desa Kecila Kecamatan Kemranjen yang sekarang ini harus hidup dengan satu kaki. Kaki kirinya sudah lama hancur tertabrak kereta saat mengasong di gerbong kereta api. (fij/*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: