Pelebaran Jembatan Menuai Pro dan Kontra
DILEBARKAN : Jembatan Legok yang sedang dilebarkan menuai pro dan kontra warga. Ali Ibrahim/Radarmas PEKUNCEN-Pelebaran jembatan Desa Legok Kecamatan Pekuncen, menuai pro dan kontra. Penentangan terhadap pelebaran jalan tersebut sempat menjadi bahan perbincangan di media sosial facebook. Salah satu akun bernama Idna GathulRolls, memposting foto jembatan tersebut dan memberikan keterangan jika jembatan tersebut merupakan jembatan peninggalan Belanda. Dia juga memberikan solusi jika untuk memperlancar arus lalu-lintas di lokasi tersebut agar dibangun jembatan duplikat. Postingannya juga memantik warganet lain untuk menanggapinya. Mayoritas warganet justru sepakat dengan pelebaran jembatan tersebut. "Kue cagar budaya kudune gawe siji maning jejere aja ngrusak sing ana (Itu cagar budaya, seharusnya membuat satu lagi di sampingnya jangan merusak yang sudah ada," kata Idna GathulRolls dalam menanggapi komentar warganet lainnya. Pantauan Radarmas, pelebaran jembatan sedang dikerjakan. Salah satu warga sekitar lokasi, Sunaryo (56), menyatakan setuju dengan pelebaran jembatan ini. Sebab jembatan ini merupakan salah satu akses jalan alternatif Banyumas-Bumiayu. Menurutnya, sempitnya jembatan tersebut seringkali menbuat macet kendaraanyang melintas. Karena volume kendaraan yang melewati akses tersebut sangat padat, terlebih jika malam hari. "Saya setuju sekali jika jembatan ini dilebarkan. Ini kan sempit juga sudah tua, paling tidak meremajakan lagi takutnya tiba-tiba ambruk, dan yang pasti dapat mengurangi kemacetan," kata dia. Camat Pekuncen, Amrin Maruf mengatakan, pro dan kontra dalam suatu proyek memang sering terjadi. Namun begitu pemerintah lebih mengedepankan kepentingan bersama. "Ya itu biasa nanti kalau sudah ada manfaatnya semoga mengerti, ini kan dalam rangka pengembangan wilayah," kata dia. Menurutnya, pengerjaan jembatan tersebut langsung dari anggaran Pemda Banyumas. Lebar jembatna rencannaya akan ditambah 2 meter lagi. Menurutnya, jembatan yang terletak di sebalah timur pasar Legok itu sangat sempit. Kendaraan yang berpapasan harus bergantian jika melintas di jembatan tersebut. "Kadang membahayakan pengguna jalan dan sering menimbulkan kemacetan apabila terjadi pengalihan arus lalu lintas seperti sekarang ini. Jadi jembatan itu memang butuh pelebaran," pungkasnya. (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: