Nunggak Pembayaran Gaji Ratusan Juta Rupiah, Persibas Diadukan Pemain dan Official

Nunggak Pembayaran Gaji Ratusan Juta Rupiah, Persibas Diadukan Pemain dan Official

- Pengacara Bakal Kirim Somasi LAPOR : Ispriyanto (kiri) menjelaskan gaji dan intensif lain yang belum diterima mantan pemain dan official Persibas pada Liga 2 musim 2017 silam kepada tim advokat Garda Manunggal kemarin. (MIFTAHUL MUFID/RADARMAS) PURWOKERTO- Fokus Persibas menghadapi musim kompetisi tahun ini tampaknya bakal terpecah. Senin (20/8) kemarin, sejumlah pemain dan official Persibas musim 2017 datang ke kantor Bantuan Hukum Garda Manunggal. Mereka melapor tentang hak-hak yang belum dibayarkan managemen pada kompetisi Liga 2 tahun 2017 lalu. Mantan asisten pelatih Persibas Ispriyanto mengatakan, kedatangan mereka ke kantor hukum untuk mencari bantuan menghadapi persoalan gaji di Persibas. Menurutnya, gaji dan intensif pada musim 2017 lalu belum sepenuhnya dibayarkan pihak manajemen. "Kami meminta bantuan kepada lembaga hukum agar kami segera mendapat hak-hak yang seharusnya kami peroleh. Ini sebagai pembelajaran bagi manajemen Persibas. Ini dunia profesional, mereka mestimenghargai pemain dan pelatih," kata dia. Menurutnya, masih ada gaji selama satu bulan setengah yang belum diberikan kepada pemain dan official. "Kerugiannya total sekira Rp 305.925.000. Itu belum termasuk gaji pemain baru, yang baru bergabung pada pertengahan musim," jelas dia. Ispriyanto memaparkan, setiap ditagih oleh para pemain, pihak manajemen selalu meminta untuk bersabar. Namun, setelah satu tahun berlalu, kesabaran itu tak juga membuahkan hasil. "Informasinya ada miss komunikasi antara majemen dengan pengurus. Katanya laporan keuangan belum selesai. Tapi kami tidak mau tahu itu. Seharusnya gaji dan intensif pemain juga official segera dibayar, " papar pelatih Persibas U-17 ini. Sementara itu, kuasa hukum Slamet Rijadi SH dan Alexander Irawan Supriyatmoko SH menerangkan, atas laporan para pemain dan official Persibas tersebut, pihaknya akan mengirim somasi kepada ketua Persibas. "Somasi akan kami kirimkan. Jika upaya somasi pertama tidak dihiraukan, akan ada somasi yang kedua. Jika belum ada hasil, kami akan mengupayakan jalan lain," terang Irawan mewakili kantor bantuan hukum Garda Manunggal. Selain memberi somasi, pihaknya juga akan mengirim surat ke dewan Pembina Persibas. Dalam hal ini agar nasib para pemain dan official Persibas dapat diperhatikan. "Intinya kami ingin agar hak-hak para pemain dan official harus segera dibayarkan. Kasihan mereka sudah berkeringat berjuang demi Persibas tapi gaji belum dibayarkan," tandas dia. Sulit Keuangan Terpisah, Ketua Umum Persibas Supangkat membenarkan adanya tunggakan gaji pemain. Tunggakan tersebut dikarenakan manajemen sedang mengalami kesulitan keuangan khususnya sejak turun kasta ke liga 3. "Memang ada tunggakan gaji, bukan hanya itu, catering, kaos tim, beban biaya perangkat pertandingan juga ada. Setelah turun kasta jadi liga tiga, manajemen mulai mengalami kesulitan keuangan. Biaya yang ada kami selesaikan bertahap. Sumber dari gotong royong pengurus, mereka iuran setiap bulan Rp 5-10 Juta," imbuhnya. Supangkat menambahkan, dalam pengelolaan ini, tim manajemen membagi menjadi dua kelompok. Pertama, tunggakan 2016 dan 2017 dibayar secara bertahap dan bergantian, baik pemain, pelatih official, catering, kaos, perangkat pertandingan. Kedua, tim 2018 dibiayai dari hasil penjualan tiket dan sponsor bila ada laga home. "Kami coba untuk sediakan dana dari manapun, entah itu iuran atau hutang bank. Kita juga masih harus bayar tunggakan 2015 waktu kompetisi liga 2 dihentikan karena PSSI dibekukan. Mohon pengertian dari semua pihak," pungkasnya. (mif/mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: