Kekurangan Air, 50 Hektar Terancam Puso
Saluran air ditutup selama setahun. FIJRI/RADARMAS KEMRANJEN – Kemarau panjang kali ini membuat petani di Kecamatan ketar-ketir. Sudah tidak ada hujan, saluran irigasi yang biasa untuk mengaliri sawah mereka, sudah setahun belakangan ditutup. “Kali ini tidak ada hama wereng seperti tahun lalu. Tapi kali ini lahan kekurangan air karena irigasi teknis sudah ditutup sejak setahun belakangan. Petani terancam gagal panen,” ujar Kepala Desa Karangjati Sutarso di Kantor Desa Karangjati, Rabu (15/8). Dijelaskannya, sekarang ini harusnya petani bisa menikmati panen yang baik. Namun tampaknya itu akan sulit tercapai jika pasokan air untuk lahan pertanian tidak dipenuhi. Dari total sawah seluas 124 hektare, 50 di antaranya terancam puso. Sedangkan sisanya, panen berkurang drastis, bisa hanya 40 persen. Untuk mengatasi kemungkinan buruk tersebut, pihaknya bersama 6 kades lainnya mengajukan permohonan berupa pembukaan saluran irigasi. Desa desa yang mengajukan pembukaan irigasi yakni Karangjati, Grujugan, Sirau, Sibrama, Kecila, Sidamulya dan Nusamangir. Terpisah, Camat Kemranjen Widyo Satmoko membenarkan, pengajuan permohonan dari tujuh desa tersebut. Pemerintah Kecamatan Kemranjen telah menindaklanjuti sesuai prosedur. "Dari kecamatan sudah diteruskan ke kabupaten. Tapi belum ada tanggapan dari kabupaten," terang Widyo. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: