Pembelian Tunggal, Peternak Sapi Merugi

Pembelian Tunggal, Peternak Sapi Merugi

PERAWATAN : Peternak Sapi Perah saat memberi makan ternaknya, Jumat (3/8).ALI IBRAHIM/RADARMAS PEKUNCEN - Kerugian menghantui para peternak sapi di Desa Glempang dan Tumiyang, Pekuncen. Pasalnya, biaya produksi peternakan yang cenderung meningkat tidak diimbangi dengan naiknya harga susu. Minimnya industri yang membeli ditengarai menjadi faktor pemicu. “Saat ini peternak hanya bisa menjual hasil panennya kepada industri pengolahan. Hal ini membuat struktur pasar menjadi tidak sehat dan cenderung oligopsoni (pembelian tunggal). Kondisi ini membuat industri pengolahan bisa menentukan harga sesuai keinginannya sementara peternak terpaksa menerima agar susu produksinya terjual,” ujar salah satu peternak sapi perah di Desa Glempang, Daryanto. Dia berharap pemerintah membantu peternak untuk meningkatkan harga pembelian susu lokal yang dilakukan oleh Industri Pengolahan Susu (IPS). Pasalnya, saat ini harga susu segar yang dijual kepada industri pengolahan tidak menguntungkan bagi peternak. "Saat ini susu segar per litar dijual hanya Rp 5000. Tapi ya mau bagaimana lagi, semuanya ya agar laku terjual," katanya. Ditambahkan Kartiman menegaskan, angka tersebut tidak sebanding dengan biaya produksi yang digunakan dalam memelihara sapi perah. Menurutnya, perhitungannya satu ekor sapi dengan produksi 16 liter susu per hari seharga Rp 5000 per liter maka peternak hanya mendapatkan omzet sebesar Rp 80.000. Idealnya, harga susu per liternya Rp 7.000 sehingga bisa menutup biaya produksi. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: