Warga Desa Kaliwedi Keluhkan Debu Kendaraan Proyek

Warga Desa Kaliwedi Keluhkan Debu Kendaraan Proyek

MELINTAS : Seorang pengedara sepeda motor melintas di jalan yang penuh debu di Desa Kaliwedi, Kebasen. (DARYANTORADARMAS) BANYUMAS - Kendaraan proyek penambangan batu di Desa Kaliwedi, Kebasen dikeluhkan warga. Mereka mengeluh lantaran, ratusan kendaraan proyek yang setiap hari melintas di wilayah tersebut menimbulkan debu yang mengganggu kenyamanan warga. Dahlan (40) salah seorang warga mengatakan, dirinya tidak mempersoalkan adanya proyek penambangan di desanya. Hanya saja, dia meminta agar pemilik usaha tersebut memperhatikan lingkungan setempat. "Ya mau bagaimana lagi, yang penting jalan disiram supaya debunya berkurang. Sebab meski sudah disiram debunya tetap muncul, ya setidaknya kalau disiram untuk mengurangi," katanya. Menurutnya, jika sering disiriam setidaknya debu-debu tidak langsung beterbangan saat dihempas oleh roda kendaraan. Apalagi setiap hari bisa ratusan truk yang mondar mandir ke area penambangan untuk mengambil batu. "Padahal ada empat titik penambangan yang masing-masing kerap didatangi oleh puluhan truk. Baik yang untuk kraseran maupun batu untuk pasangan pondasi maupun talud," bebernya. Warga lainnya Sumiarti (51) mengaku sejak lokasi penambangan bertambah dan kendaraan yang lalu lalang juga bertambah memang debu sangat pekat. Karena itu kalau memang tidak ada cara lain, dia berharap pelaku usaha rajin menyiramnya. "Yang penting kami yang lewat tidak terganggu oleh debu. Kalau bisa sih tidak ada debu. Minimal tidak terlalu menganggu, sebab setiap hari kami harus lewat juga," kata dia. Diakui pada musim kemarau seperti ini debunya memang sangat luar biasa. "Tidak ada kendaraan proyek lalulalang saja debunya banyak, apalagi ini setiap hari kendaraan mondar mandir di jalan. Sudah sewajarnya jalannya juga dirawat. Jangan ambil untungnya saja, tapi kesehatan warga juga dijaga. Sebab kalau debu tidak diatasi maka bisa menjadi biang penyakit," tandas dia. Terpisah Kepala Desa Kaliwedi Sahud mengaku kalau soal penyiraman semenjak musim kemarau ini memang sudah diminta untuk ditambah. Bahkan untuk titik tertentu sudah diminta supaya penyiraman bisa lebih banyak. "Tujuannya memang untuk mengurangi debu. Namun satu sisi kalau terlalu banyak juga dapat membuat jalan menjadi licin," terangnya. Sehingga penyiraman juga melihat situasi dan kondisi. Yang terpenting desa juga akan terus memantau, sehingga warga desa mendapat perhatian dan pekerjaan bisa jalan. Artinya sama-sama menjaga, sebab semua kegiatan usaha memang ada dampaknya. "Asal masing-masing dapat menjaga komitmennya, maka semua bisa berjalan beriringan," kata Sahud. (yan/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: