Waspada, Virus Megalocyti Mengancam Ikan Tawar
PURWOKERTO - Gurami indukan di sentra ikan air tawar Banyumas mati terserang virus megalocyti, beberapa waktu lalu. Hal tersebut diketahui berdasarkan uji lab dari Balai Penyidikan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang, serta Balai Besar Budidaya Ikan Air Tawar Sukabumi. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dikannak) Kabupaten Banyumas, Sugiyatno mengatakan, virus itu karena kondisi lingkungan sedang tidak baik bagi ikan. Sehingga berpengaruh buruk pada tubuh ikan. "Ikan yang terkena virus megalocyti mengalami pengelupasan pada bagian sisik," katanya. Sugiyatno pun menuturkan, virus tersebut bisa menyerang semua jenis ikan. Namun yang paling rentan untuk jenis ikan Gurami. Sebab gurami mempunyai kekebalan tubuh tidak stabil terhadap kondisi cuaca. Dan di Banyumas, hanya ditemukan kasus kematian akibat virus megalocyti pada ikan gurami. "Kondisi perubahan air dari panas ke dingin atau sebaliknya, sangat rentan untuk gurami, karena ada perubahan suhu lebih dari lima derajat saja menjadi musibah bagi gurami," tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Dikannak Kabupaten Banyumas, Dewi Ratna menambahkan, pihaknya mengupayakan pemberdayaan ikan di air tawar dengan meberikan vitamin dan obat-obatan herbal. Selain itu, juga memberikan pelatihan pada petani agar melakukan budidaya yang baik dan benar. "Jangan tergiur membeli indukan gurami harga murah, dan sehabis memegang ikan yang mati, segera cuci tangan dan peralatan yang digunakan lainnya," imbuhnya. Dewi juga menghimbau para petani gurami agar rutin melakukan bio security. Untuk memudahkannya, Dinkannak telah mendirikan pos kesehatan ikan terpadu di sentra gurami di Desa Beji dan karang Nangka Kedungbanteng. Sedangkan pembesaran gurami ada di Sokaraja. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: