Ulama Mesir dan Syria Hadiri Haflah
Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 BANYUMAS - Ajang tahunan Haflah Akhirussanah Ponpes At Taujieh Al islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas berlangsung meriah dan penuh berkah, Selasa (1/5) malam. Pasalnya, selain dipadati belasan ribu jamaah, haflah juga mendapat berkah Mbah KH Maimoen Zubair (Mbah Moen), Ulama Mesir dan Syria yang hadir memberikan tausiyah dan doa. Seperti diketahui, Mbah Moen, selain sebagai pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang, juga merupakan salah satu Ulama Kharismatik yang popular saat ini. Nasihat-nasihatnya menyejukkan, dinanti masyarakat dan pesantrennya sudah menghasilkan ribuan alumni yang terjun di tengah masyarakat. Mbah Moen merupakan mertua dari KH Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam) yang sekaligus Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy 2. FOTO BERSAMA : Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy 2, Gus Anam berfoto bersama KH Maimoen Zubari dan Ulama Mesir serta Syria usai acara. "Sungguh keberkahan bagi kami, pondok pesantren, santri, wali santri atas kedatangan ulama-ulama dunia di haflah akhirussanah. Insyaallah berkahnya juga bagi Banyumas, Jawa Tengah dan Indonesia. Ini bukan kali pertama ulama dunia hadir di At Taujieh 2," Kata Gus Anam. Ulama dunia yang dimaksud, diantaranya Syaikh Fathi Abdurrahman Hijazi (Guru Besar Al Azhar, Kairo, Mesir). Syaikh Muhammad Rojab Deeb, Syaikh Umar Muhammad Rojab Deeb dan Syaikh Mahmoud Syahattah. Tiga ulama terakhir berasal dari Syria (Suriah). Bagi Syaikh Fathi ini merupakan kedatangan kedua dan bagi Masyayikh Syria merupakan kedatangan ketiga-keempat mereka. "Kami juga ucapkan selamat datang kepada Staff Khusus Mendikbud RI, Bapak Fajar Riza Ul Haq. Mohon sampaikan salam dan terimakasih kami kepada Mendikbud RI Bapak Prof Dr Muhadjir yang sudah membantu unit sekolah baru. Dan kami masih menunggu bantuan selanjutnya," kata Gus Anam disambut tawa hadirin. Staffsus Mendikbud RI Bidang Kerjasama Antarlembaga, Fajar Riza Ul Haq mengapresiasi keberadaan At Taujieh Al Islamy 2. Terkhusus, pada model konsep pendidikan terintegrasi yang sudah berjalan. Dimana, pesantren menjadi satu paket dengan SMP dan SMA Islam Andalusia. Ada kegiatan ngaji ilmu ilmu nahwu shorof dan dilengkapi pendidikan formal. "Saya pikir ini bisa menjadi percontohan, lembaga dengan pendidikan yang terintegrasi. Bagaiman santri belajar ngaji, menghafal jurumiah, imrithi hingga alfiah (nahwu). Tetapi juga terintegrasi dengan pendidikan formal terstandar nasional," katanya. (why)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: