Utusan Negara Muslim Apresiasi Sistem Pendidikan yang Maju
Ponpes Modern Zam zam Muhammadiyah Cilongok CILONGOK - Kurang lebih 15 utusan negara muslim di dunia seperti Mali, Nepal, Ghana, Malaysia, Afrika, Azerbaijan, Chad, Mali dan Sri Lanka mengunjungi Pondok Pesantren Modern Zam zam Muhammadiyah Cilongok, Rabu (25/4). Dalam Training on Strategic Partnership with Moeslim Religious Leaders (MRLs) in Family Planning, utusan tersebut mengapresiasi sistem pendidikan ponpes yang sudah maju dan modern. KUNJUNGAN : Salah satu utusan dari negara muslim saat memberikan sambutan di Ponpes Modern Zam zam Muhammadiyah Cilongok, Rabu (254). Nampak hadir perwakilan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama United Nations Population Fund (UNFPA), pembina Ponpes Zam zam H Casiwan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Taefur Arafat, Muspika dan tamu undangan lainnya. Salah satu peserta dari Nepal mengapresiasi sistem pendidikan Ponpes Zam zam yang tidak ditemui di negaranya. Karena sudah maju dengan fasilitas, tenaga pengajar dan pembagian waktu yang baik antara pendidikan sekolah dan mengaji. Perwakilan BKKBN Pusat Hermansyah mengatakan, kunjungan ke Ponpes Zam zam untuk melihat dan mengetahui pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini. Yaitu melalui program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). "Peserta terkesan dengan KIE yang diterapkan di Ponpes Zam zam. Harapannya bisa diterapkan di negara masing-masing," katanya. Direktur Ponpes Zam zam Ustadz Arif mengatakan, kegiatan tersebut menjadikan Ponpes Zam zam makin mendunia. Bahkan ada peserta yang menginginkan Ponpes Zam zam buka cabang di luar negeri dan membuka santri negara asing. "Alhamdulillah tahun ini sudah ada santri luar negeri yang akan masuk. Semoga ponpes kami terus maju dan berkembang," harapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: