Penundaan Pengangkatan Picu Protes PPPK Kebumen

Koordinator Aliansi Lulus CPPPK Tahap 1 tahun 2024 Kabupaten Kebumen Paryanto--
KEBUMEN - Penundaan pengangkatan PPPK 2024 menjadi Maret 2026 memantik reaksi para pekerja honorer. Mereka memprotes kebijakan ini karena sudah dinyatakan lulus PPPK 2024 tahap 1, dan sudah masuk pemberkasan NIP PPPK.
Koordinator Aliansi Lulus CPPPK Tahap 1 tahun 2024 Kabupaten Kebumen Paryanto mengatakan sebanyak 705 peserta yang sudah mengikuti seleksi dan dinyatakan lulus harus kecewa dengan adanya penundaan pengangkatan tersebut.
"Cukup miris ya mas, kami jelas kecewa dan menolak adanya keputusan penundaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) tersebut," kata Yanto, Rabu (12/3).
Yanto mengungkapkan, tidak sedikit honorer yang usianya kritis sangat berharap tahun ini diangkat menjadi ASN PPPK. Nyatanya, mereka harus menunggu setahun lagi di mana saat Maret 2026 sebagian akan atau bahkan sudah memasuki usia pensiun.
BACA JUGA:Okvasia Michaela, Anak Polisi yang Berprestasi di Dunia Tarik Suara
BACA JUGA:APDESI Kebumen Dukung Program Pemerintah Guna Sejahterakan Masyarakat Desa
"Urgensi kami untuk menolak keputusan dari Menpan RB tersebut karena jelas temen-temen kami ada beberapa yang jika SK-nya diterimakan bulan Maret 2026 maka mereka tidak jadi menerima SK, ataupun belum ada setahun mereka udah pensiun," ungkapnya.
Paryanto yang juga merupakan tenaga administrasi di SD Negeri 1 Banjarnwinangun menegaskan, bila pemerintah tetap bersikukuh menunda pengangkatan PPPK 2025 pada Maret 2026, maka honorer seluruh Indonesia termasuk dari Kebumen akan bergerak ke pusat untuk menuntut keadilan.
"Ayo kita teman-teman berjuang, memperjuangkan ini. Sehingga harapan kami pemerintah bisa menerbitkan SK sesuai dengan jadwal awal yaitu April 2025," ujar Yanto.
Sebagai langkah perjuangan, Paryanto menyebut beberapa anggota akan berangkat ke Jakarta dan bergabung bersama honorer lainnya untuk mendesak pemerintah melaksanakan pengangkatan PPPK 2025 tahun ini. Sedangkan yang tidak berangkat ke Jakarta rencananya akan menggelar doa bersama di Kebumen.
"Pada tanggal 18 Maret besok karena ada Aksi Nasional di Jakarta, kami perwakilan berangkat sekitar 15 orang dan yang ada di Kebumen ini ingin melaksanakan doa bersama. Agar kebijakan yang ada di pusat bisa sesuai dengan regulasi awal ataupun jadwal awal sehingga kami tetap menerima SK pada April 2025," pungkasnya. (mam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: