Produksi Genteng Pancasan Menurun Terkendala Hujan

Produksi Genteng Pancasan Menurun Terkendala Hujan

BANYUMAS-Hujan yang setiap hari mengguyur wilayah Banyumas Bagian Barat membuat perajin genteng di Sentra Kerajinan Genteng Pancasan, Kecamatan Ajibarang tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu. Pasalnya, proses pengeringan genteng yang biasanya rampung tiga hari, molor hingga satu minggu karena terkendala hujan. Salah satu pengusaha genteng Pancasan Ali Syaifurohman mengatakan, hujan yang terus mengguyur wilayah Ajibarang terutama di Pancasan menyebabkan perajin genteng tidak bisa menjemur genteng secara maksimal. Penjemuran yang biasanya dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 sampai sore hari terkendala hujan yang sudah mulai turun sejak siang hari setiap harinya. "Akibatnya kami tidak bisa memenuhi pesanan konsumen dengan tepat waktu karena kondisi genteng belum kering maksimal. Kami juga tidak ingin mengecewakan pelanggan atau pembeli, karena genteng kami sudah terjamin kualitasnya. Sehingga, untuk penjemuran kami tetap dengan hasil yang maksimal walaupun waktunya kami korbankan, biasanya tiga hari kering, bisa sampai satu minggu baru kering maksimal,"jelas Ali, Rabu (26/10). Lebih lanjut, perajin genteng yang sudah menjalankam usahanya sejak 1978 ini mengakui, dalam waktu 20 hari dia bisa menghasilkan 4.000 ribu genteng. Jika sering hujan, butuh waktu sebulan untuk memproduksi 4.000 genteng. "Belum lagi memperhitungkan resiko pecah. Jika biasanya dalam 1.000 genteng resiko pecahnya 100 genteng, pada saat cuaca tak menentu resiko pecahnya bisa dua kali lipatnya,"ujarnya. Untuk masalah pemasaran, genteng produksi Pancasan tersebut tidak pernah terkendala. Pemesan pun dapat langsung datang ke pengrajin atau perajin sendiri yang memasarkan dengan datang ke pelosok desa. "Kualitas genteng di Pancasan terbaik, dan pelanggannya datang dari luar Banyumas seperti Cilacap, Bumiayu sampai Tegal,"ujarnya. Seorang perajin lainnya, Sukirno (48) mengatakan, usaha pembuatan genteng sangat tergantung kondisi cuaca. Perajin tradisional belum memiliki teknologi pengeringan genteng, sehingga selama ini proses pengeringannya hanya dijemur. 'Kalau dalam pembuatan batu bata ada teknik agar proses pengeringan tidak bergantung pada cuaca, tetapi kalau untuk genteng belum ada,"ujarnya.(gus/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: