Bersyukur Bertemu Ramadan

Bersyukur Bertemu Ramadan

*Oleh: Drs H Sidik Prayitno MPd Selain kita paham atas ayat Allah di Surat Al baqarah 183, tentang kewajiban bagi orang beriman yang harus meraih taqwa, maka dalam taqwa sendiri manusia harus bersyukur. Umat Islam yang melaksanakan ibadah puasa harus berterima kasih kepada Allah, karena di bulan Ramadan menganugerahkan berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan ibadah jasmani. Bulan Ramadan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek termasuk ekonomi, ibadah, silaturahim, dan aspek sosial. Manfaat Ramadan dapat diperoleh melalui penataan jiwa dan raga melalui ibadah puasa. Selain itu, kesenangan juga diperoleh melalui ibadah lain. Seperti membaca Alquran, qiyamullail, salat tarawih, berinfaq, bersedekah, serta menunaikan zakat. Ramadan itu seakan-akan menjadi kapal. Allah pertemukan kita untuk naik di atas kapal itu, berlayar untuk menyucikan jiwa, membangun ruh yang memberikan energi untuk menata sukses di hari mendatang, harus bersyukur, harus berterima kasih. Bentuk syukur ini dapat diwujudkan dengan cara melakukan kesalehan sosial. Cara lain, yaitu berbagi dengan para mustahik, dan bersyukur dengan cara melakukan tindakan yang baik. Ada yang bersyukur dengan cara membangun rumah fakir miskin ,membangun rumah dhuafa, memberi makan, minum dan pakaian, serta memberi infaq dan sedekah. Bahkan, jika rasa syukur dapat diwujudkan dalam konteks kebangsaan maka akan lebih dahsyat lagi. Karena itu, setiap orang harus bersyukur atas kenikmatan di bulan Ramadan. Orang yang tidak menganggap datangnya Ramadan sebagai hadiah, maghfiroh, rahmat dan nikmat dari Allah, disebut sebagai orang yang celaka dalam berpuasa. Sangat penting umat Islam untuk bersyukur agar tahun mendatang dapat dipertanyakan lagi dengan bulan Ramadan. Sebab boleh jadi Ramadan ini menjadi Ramadan terakhir bagi jiwa untuk hidup. Mungkin mengimbangi Ramadan ini kita gunakan untuk bersyukur sebanyak-banyaknya, bersujud sebanyak-banyaknya. Tidak semua orang dapat berjumpa dengan bulan Ramadan, dan tak setiap orang mampu memaksimalkan bulan suci ini. Karena itu, umat Islam yang mampu melaksanakan ibadah pada Ramadan tahun ini mengharuskan diri bersyukur. Di Ramadan perlu bersyukur karena merupakan salah satu bulan yang dijanjikan dalam Alquran merupakan bulan yang begitu banyak keberkahan. Ramadan merupakan bulan turunnya Alquran, sedangkan Alquran merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Kenikmatan turunnya Alquran di bulan Ramadan itu juga patut disyukuri. Umat Islam yang dapat hidup di Indonesia juga harus lebih bersyukur. Sebab, negeri ini memiliki budaya kesantunan dan Allah telah memberikan kemakmuran, serta negeri khatulistiwa ini afdhol untuk menjalankan puasa, karena relatif stabil rentang waktu antara imsak dan buka puasa. Rasa syukur ini bisa diwujudkan dengan cara saling menyayangi sesama saudara sebangsa dan setanah air juga. Sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang baik dan memiliki budaya kesantunan, pertama sekali kita harus berterima kasih kepada Allah SWT. Empat cara mensyukuri Ramadan menurut Imam Ghazali, rasa syukur atas Ramadan ini dapat diwujudkan dengan beberapa hal. Pertama, bersyukur dengan hati yaitu diterima sepenuhnya sebagai nikmat yang diterima adalah anugerah dari Allah SWT. Kedua, bersyukur dengan lisan yaitu dengan cara berzikir melepaskan kalimat hamdalah. Ketiga, bersyukur dengan melakukan ibadah yaitu membalas nikmat Ramadan yang diberikan dengan melakukan ibadah, menolong dan berderma bagi sesama. Keempat, dengan tidak melakukan kerusakan. Misalnya mendapat bantuan kesehatan untuk berjumpa bulan Ramadhan, ia tidak melakukan sesuatu yang merusak. (*) *Founder Klinik Al Kautsar Wangon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: