Jelang Ramadan Adakan Grebeg Onje

Jelang Ramadan Adakan Grebeg Onje

GREBEG ONJE : Menjelang bulan Ramadan diadakan grebeg Onje. Kamis (2/5), dilakukan pengambilan air di tujuh mata air yang dilakukan tujuh pasang laki-laki dan perempuan dengan menggunakan kendi.HANIF PANDU SETIAWAN/RADARMAS PURBALINGGA - Untuk melestarikan budaya leluhur masyarakat Onje, menjelang bulan Ramadan masyarakat Onje mengadakan Grebeg Onje. Rangkaian kegiatan Grebeg Onje dimulai pada Rabu (1/5), dengan pembukaan dan kuliner jajan pasar. Dilanjutkan dengan ziarah kubur serta napak tilas sejarah Onje. Sedangkan pada hari kedua, Kamis (2/5), dilaksanakan prosesi pengambilan tujuh sumber mata air. Dilanjutkan dengan jodangan dan grebeg gunungan palawija, serta pentas seni tradisional di Lapangan Desa Onje. Kemudian pada pukul 19.30 diadakan prosesi penggelan di Jalan Tepus Rumput, serta seni Begalan di Masjid R. Sayyid Kuning. “Setelah itu mandi suci di Kedung Pertelu di Sungai Jojok Telu. Selanjutnya ada prosesi babar penggel atau grebeg penggel,” ujar Humas Panitia Grebeg Onje Tahun 2019, Irfan Saefudin. Dikatakan, pengambilan air di tujuh mata air merupakan rangkaian Grebeg Onje di hari kedua. Pengambilan air dilakukan tujuh pasang laki-laki dan perempuan dengan menggunakan kendi yang dilakukan di tujuh mata air yang ada di Desa Onje. "Sebelum dilakukan pengambilan, diawali doa oleh masing-masing ketua rombongan. Pengambilan air juga diiringi dengan sholawatan. Dengan berjalan kaki, ketujuh rombongan bertemu di halaman Masjid R Sayyid Kuning. Kemudian bersama-sama ke Balai Desa Onje untuk dilakukan prosesi seserahan air suci dari pembawa kendi ke bupati," terangnya.   Setelah prosesi seserahan, air diarak menuju alun-alun Onje. Dimana air suci dari tujuh mata air akan disatukan kedalam kendi besar. Setelah prosesi penyatuan tujuh air suci, kemudian diberikan doa oleh sesepuh Onje.   "Air kemudian diambil masyarakat. Setelah proses pengambilan air oleh masyarakat kemudian dilakukan grebeg gunungan hasil pertanian," ujarnya.   Koordinator Prosesi Pengambilan Air, Teguh Purwanto mengatakan, Grebeg Onje merupakan peninggalan kebudayaan yang adiluhung. Pengambilan tujuh mata air mempunyai nilai-nilai filosofi yang tinggi. Di Onje memiliki banyak belik namun hanya tujuh mata air yang digunakan untuk kegiatan Grebeg Onje. Secara mitologi ke tujuh mata ir tersebut memiliki sejarahnya masing-masing. “Selain memiliki nilai sejarah, belik yang ada di Onje mempunyai manfaat bagi masyarakat Onje. Yakni untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan mandi,” katanya, pada acara yang dihadiri Bupati Purbalinggabeserta suami, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Kepala organisasi perangkat daerah, Camat Mrebet dan Forkompimcam serta kepala desa se Kecamatan Mrebet. (nif/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: