Layangan Putus Raih Sukses Besar, Benni Tetap Tak Ingin “Selingkuh” dari Film

Layangan Putus Raih Sukses Besar, Benni Tetap Tak Ingin “Selingkuh” dari Film

Cuplikan series Layangan Putus yang disutradarai Benni Setiawan dan dibintangi Reza Rahadian, Putri Marino, serta Anya Geraldine. (JawaPos.com) Kesuksesan serial Layangan Putus tak lantas membuat Benni Setiawan berpaling dari dunia layar lebar. Sutradara tersebut mengaku tetap lebih senang menggarap film dibandingkan mengerjakan project series. “Kalau boleh memilih saya lebih baik layar lebar karena passion-nya di situ,” kata Benni Setiawa, Selasa (18/1). Menurut Benni, awalnya dia memilih mengambil project series karena kondisi pandemi yang tak memungkinkan untuk menggarap project film. Ketimbang sama sekali tak membuat berkarya, Benni Setiawan memutuskan mengambil project Layangan Putus dari MD Entertainment. Selain itu, sutradara alumni IKJ itu juga tertarik dengan cerita yang secara usia masuk segmen dewasa. Benni juga tertarik dengan komposisi pemain yang sudah punya nama seperti Reza Rahadian, Putri Marino, Anya Geraldine, Raquel Katie, dan yang lainnya. Benni Setiawan memang termasuk salah satu sutradara yang cukup idealis dan telah mengerjakan banyak judul film. Selama ini dia tidak pernah mengerjakan project sinetron ataupun FTV. Bahkan Layangan Putus adalah project series pertama sepanjang karirnya sebagai seorang sutradara. “Bukan berarti saya tidak mau menggarap series lagi ya, kalau memang menarik ceritanya. Sebelum Layangan Putus pun banyak yang menawarkan series, cuma saya tolak,” jelas Benni. Dia mengaku lebih tertarik mengerjakan film karena penggarapan film dapat dibuat matang dari awal pengerjaan sampai akhir. Berbeda dari project series atau sinetron yang harus berkejaran dengan waktu. “Kalau film kan sekitar 110 menit dan kita punya banyak keleluasaan waktu penggarapan. Satu hari saya mengerjakan 6 sampai 8 scene untuk film. Tapi kalau di series karena banyak sampai 10 episode, waktunya juga diperhitungkan. Kadang saya ambil sampai 15 scene sehari,” ungkapnya. https://radarbanyumas.co.id/layangan-putus-makin-trending-bongkar-empat-fakta-penyebabnya-salah-satunya-pembongkaran-kasus-perselingkuhan/ Karena berkejaran dengan waktu, otomatis secara kualitas tidak mungkin sesempurna film. Namun saat mengerjakan Layangan Putus, Benni mengaku sudah berusaha keras membuat sesempurna mungkin, meski di lapangan ada banyak tantangan yang dihadapi. “Saya punya patokan, punya standar lah. Saya mengerjakan tidak mau di bawah standar,” ucap peraih penghargaan Sutradara Terbaik FFI 2010 itu. (JPG/ria/radarsolo/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: