Jepang telah mengembangkan berbagai jenis robot yang dapat membantu dalam berbagai tahapan pertanian, mulai dari penanaman hingga panen. Robot-robot ini membantu mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia dan meningkatkan efisiensi produksi.
BACA JUGA:Semakin Menguntungkan, Inilah Keunggulan Sektor Pertanian di Era Globalisasi
BACA JUGA:Minat Milenial di Cilacap Pada Sektor Usaha Pertanian Tinggi, Saat Ini Ada 36.035 Petani Milenial
4. Sensor Pemantauan Tanaman
Teknologi sensor yang dipasang di lahan pertanian memungkinkan para petani untuk memantau kondisi tanaman secara real-time. Informasi seperti tingkat kelembaban tanah, kadar nutrisi, dan kondisi cuaca dapat membantu petani mengambil keputusan yang lebih baik dalam manajemen pertanian mereka.
5. Pemanfaatan Energi Terbarukan
Pertanian di Jepang telah memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga angin untuk memenuhi kebutuhan energi dalam pertanian. Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menghemat biaya operasional petani.
6. Pertanian Berbasis Data
Pengumpulan dan analisis data menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Jepang menggunakan teknologi informasi untuk mengumpulkan data tentang tanaman, cuaca, dan pasar, sehingga petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat waktu dan akurat.
7. Pertanian Indoor
Dengan memanfaatkan teknologi pengendalian lingkungan seperti pencahayaan LED dan sistem pengaturan suhu, pertanian indoor semakin populer di Jepang. Tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun tanpa tergantung pada musim atau cuaca eksternal.
BACA JUGA:Panduan Budidaya Durian Bawor Asli Banyumas yang Tepat, Agar Memiliki Rasa Manis yang Legit
BACA JUGA:10 Tips Sukses Memulai Usaha Budidaya Lele di Rumah, Omzet Bisa Mencapai Jutaan Rupiah
Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk mengadopsi dan mengembangkan teknologi pertanian seperti yang telah dilakukan oleh Jepang. Dengan menerapkan inovasi dalam pertanian, Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan petani, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, dan berkontribusi pada ketahanan pangan secara global. (dda)