3. Rentan Terhadap Kerusakan Fisik
Kain untuk atap kanopi cenderung lebih rentan terhadap kerusakan fisik daripada bahan atap yang massif seperti logam atau beton.
Mereka rentan terhadap sobekan, goresan, atau kerusakan lainnya akibat guncangan atau gesekan dengan benda-benda tajam.
Hal ini dapat menjadi masalah terutama di daerah dengan cuaca yang keras atau di mana kanopi sering terkena benturan atau gesekan, seperti di area perkotaan yang padat atau di sepanjang tepi pantai.
BACA JUGA:7 Kekurangan Membran untuk Atap Kanopi, Biaya Awal Tinggi
BACA JUGA:7 Kelebihan Membran untuk Atap Kanopi, Bisa Berbagai Desain
4. Umur Pakai yang Lebih Pendek
Secara umum, umur pakai kain atap kanopi cenderung lebih pendek daripada bahan atap lainnya seperti logam atau beton.
Meskipun kain modern sering dilengkapi dengan perlindungan tambahan untuk meningkatkan ketahanannya terhadap cuaca dan kerusakan fisik, mereka masih memiliki batas umur yang lebih pendek.
Ini berarti Anda mungkin perlu mengganti atap kanopi dari kain secara lebih sering dibandingkan dengan bahan atap lainnya, yang dapat meningkatkan biaya jangka panjang.
5. Kemungkinan Masalah Kesehatan
Beberapa jenis kain atap kanopi dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur, lumut, atau bahkan jamur yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kondisi lingkungan tertentu, seperti kelembaban tinggi atau pencahayaan rendah, dapat memperburuk masalah ini.
Selain itu, debu atau kotoran yang menumpuk di permukaan kain juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya alergen atau bakteri.
Oleh karena itu, perawatan dan pembersihan teratur sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul.
BACA JUGA:7 Kekurangan Spandek untuk Atap Kanopi, Mudah Tergores