JAKARTA - Komorbid atau penderita penyakit pemberat salah satunya diabetes dianggap berisiko tinggi.
Penderita diabetes disebut paling rentan terpapar Covid-19 sejak pandemi dimulai.
Jika tertular, penderita diabetes ini gejalanya akan berat.
Data menunjukkan sebanyak 40 persen kematian pasien Covid-19 memiliki komorbid atau mengidap diabetes.
Analisis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) terhadap data dari 10.647 orang yang meninggal karena Covid-19 antara Februari dan Mei 2020 menemukan bahwa 40 persen menderita diabetes.
Studi lain yang diterbitkan di BMJ Open menganalisis data dari 1,3 juta pasien Covid-19 dan menemukan bahwa memiliki diabetes meningkatkan risiko kematian sebesar 14 persen.
Penelitian juga mengaitkan diabetes dengan perkembangan Covid-19 yang lebih parah dan risiko seseorang memakai ventilator di ICU jika mereka tertular virus.
https://radarbanyumas.co.id/pasien-diabetes-tetap-ingin-puasa-simak-baik-tips-berikut/
Para peneliti masih mencoba untuk menguraikan mengapa diabetes meningkatkan risiko seseorang terkena Covid yang parah.
“Penderita diabetes pada umumnya lebih rentan terkena infeksi,” kata spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine William Schaffner, M.D., dilansir dari Prevention, Kamis (7/4).
Hubungan Diabetes dan Covid-19 rata-rata mereka mengalami pneumonia dan komplikasi lainnya. “Ini benar mulai dari infeksi saluran kemih hingga pneumonia hingga influenza,” katanya.
“Seluruh keadaan metabolik diabetes menghambat kemampuan pasien dalam berbagai cara untuk menangkis serangan virus dan bakteri,” katanya.
“Orang dengan diabetes, terutama diabetes tipe 2, juga lebih mungkin mengalami obesitas, yang merupakan faktor risiko untuk Covid-19 parah,” kata Profesor dan kepala penyakit menular di University at Buffalo di New York Thomas Russo, M.D.
Dan Covid-19 dapat meningkatkan gula darah pada penderita diabetes.
https://radarbanyumas.co.id/pasien-diabetes-tetap-ingin-puasa-simak-baik-tips-berikut/
“Secara umum, jika Anda terkena infeksi termasuk Covid, itu akan membuat kontrol diabetes Anda rusak dan gula darah Anda akan meningkat,” kata dr. Schaffner. (jawapos/ali)