PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Surplus produksi beras di Kabupaten Purbalingga, pada tahun 2023 lalu, diperkirakan turun. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga Mukodam.
"Tahun 2023, diperkirakan masih dapat suprlus tetapi hanya sekitar 6 ribu ton," katanya kepada Radarmas, Kamis, 18 Januari 2023.
Dia menjelaskan, hal itu terjadi karena kemarau yang panjang dan fenomena el nino, yang menyebabkan kekeringan.
Selain itu, perbaikan tiga jarigan irigasi utama yaitu Banjarcahyana, Krenceng dan Onggok Bawah. "Hal itu, memberikan pengaruh penundaan masa olah tanah dan tanam," ujarnya.
BACA JUGA:Harga Beras Diprediksi Kembali Naik Sampai Februari 2024
BACA JUGA:Pedagang di Purbalingga Jual Beras di Atas HET, Bulog Ancam Stop OP Beras Murah di Pasar
Dia menambahkan, penundaan masa olah tanah dan tanam hampir satu musim tanam. Tak hanya itu luasan lahan yang terdampak juga luas. Yakni, pada lahan seluas sekitar 2.500 hektar lebih.
Berdasarkan data di Dinpertan Kabupaten Purbalingga pada tahun 2022 lalu, jika merujuk pada tingkat konsumsi beras di Kabupaten Purbalingga, yang mencapai 75 kilogram per kapita per tahun.
Maka, tahun lalu terjadi surplus beras sebanyak 38.534 ton. Namun, jika merujuk tingkat konsumsi beras nasional yang mencapai 94 kilogram per kapita per tahun. Maka, surplus beras di Kabupaten Purbalingga mencapai 19.249 ton.
Diketahui, jumlah produksi beras di kabupaten Purbalingga pada tahun 2022 mencapai 144.659 ton, dengan rendeman padi sebesar 63 persen.
BACA JUGA:Kembali Gelar OP Beras, Purbalingga Dijatah Tiga Ton
BACA JUGA:Kenaikan Harga Beras di Purbalingga Diprediksi Sampai Februari Tahun Depan
Jika merujuk tingkat konsumsi masyarakat di Kabupaten Purbalingga, tingkat konsumsi beras pada tahyn 2022 adalah 76.125 ton.
Namun, jika merujuk tingkat konsumsi nasional, tingkat konsumsi beras masyarakat di Kabupaten Purbalingga 95.410 ton. (tya)